NATO Akan Gelar Latihan Militer Terbesar sejak Perang Dingin

Jakarta, IDN Times - Mulai minggu depan, NATO akan mengadakan latihan militer terbesarnya dalam beberapa dekade. Latihan itu melibatkan sekitar 90 ribu personel, kata para perwira tinggi pada Kamis (18/1/2024).
Latihan tersebut bertujuan guna menunjukkan bahwa aliansi tersebut mampu mempertahankan seluruh wilayahnya hingga perbatasannya dengan Rusia. Latihan itu dinamai Steadfast Defender 24.
"Latihan akan menunjukkan bahwa NATO dapat melakukan dan mempertahankan operasi multi-domain yang kompleks selama beberapa bulan, melintasi ribuan kilometer, dari High North hingga Eropa Tengah dan Timur, dan dalam kondisi apa pun,” kata organisasi beranggotakan 31 negara itu, dikutip Associated Press.
1. Latihan untuk mencegah Rusia menargetkan negara anggota NATO
Latihan NATO dilakukan ketika perang Rusia terhadap Ukraina terhenti. Latihan dimaksudkan untuk mencegah Moskow menargetkan negara anggota NATO, meskipun aliansi tersebut tidak terlibat langsung dalam konflik Rusia-Ukraina.
Beberapa bulan sebelum Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina pada Februari 2022, NATO telah memulai meningkatkan keamanan di sisi timurnya yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina.
Steadfast Defender 24 merupakan peningkatan keamanan terbesar NATO sejak Perang Dingin. Latihan akan berlangsung hingga akhir Mei. Calon anggota NATO, Swedia juga akan ikut dalam latihan tersebut, kata Panglima Tertinggi Sekutu NATO Eropa, Christopher Cavoli.
2. Sebuah demonstrasi kesiapan baru dari NATO
Dilansir English.Alarabiya, latihan akan melibatkan 50 kapal angkatan laut, 80 pesawat dan lebih dari 1.100 kendaraan tempur. Ketua komite militer NATO, Rob Bauer menyebut skala latihan itu sebagai demonstrasi kesiapan baru aliansi.
“Itu adalah rekor jumlah pasukan yang dapat kami bawa dan lakukan latihan dalam jumlah tersebut, di seluruh aliansi, melintasi lautan, dari AS hingga Eropa,” kata Bauer. Dia juga memperingatkan masyarakat sipil negara-negara anggota NATO untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi perang dengan Rusia di masa depan.
“Kita harus menyadari bahwa kita tidak bisa hidup dalam damai dan itulah sebabnya kita mempunyai rencana, itulah sebabnya kita bersiap menghadapi konflik,” katanya. “Kami tidak mencari konflik apa pun, namun jika mereka menyerang kami, kami harus siap,” imbuh Bauer.
3. Rusia ancaman signifikan bagi keamanan NATO
Lokasi utama dalam latihan NATO adalah negara-negara Baltik yang dipandang beresiko terhadap potensi serangan Rusia. Kemudian Jerman, yang merupakan pusat bantuan dan negara-negara di pinggiran aliansi, termasuk Norwegia dan Rumania.
Dalam pengumumannya, NATO tidak menyebut Rusia, namun dokumen strategis utamanya mengidentifikasikan bahwa Moskow sebagai ancaman signifikan dan langsung terhadap keamanan anggota NATO.
Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps mengatakan, pemerintah di London akan mengirim 20 ribu tentara yang didukung jet tempur canggih, pesawat pengintai, kapal perang, dan kapal selam. Banyak di antara alusista dan tentara tersebut akan dikerahkan di Eropa Timur dari Februari hingga Juni.