NATO Kirim Kapal Perang untuk Lindungi Laut Baltik

- NATO kirim sepuluh kapal perang ke Laut Baltik untuk cegah sabotase dari Rusia.
- Kapal-kapal akan melakukan patroli keamanan, amankan kapal barang Finlandia dan Estonia, serta ditempatkan di dekat kabel bawah laut.
- Angkatan Laut Swedia menemukan jangkar kapal tanker Rusia yang diduga merusak kabel telekomunikasi bawah laut di Finlandia.
Jakarta, IDN Times - NATO, pada Selasa (7/1/2025), mengatakan akan menerjunkan sepuluh armada kapal perang ke Laut Baltik. Pengiriman kapal perang ini berfungsi meningkatkan keamanan di Laut Baltik di tengah ancaman sabotase yang diduga berasal dari Rusia.
Pada akhir Desember, Finlandia sudah mengadakan investigasi terhadap kapal tanker Rusia, Eagle S yang diduga merusak kabel bawah laut yang terhubung ke Estonia. Sementara itu, NATO sudah berjanji untuk meningkatkan keberadaan militernya di perairan Baltik.
1. NATO akan menggunakan teknologi AI untuk amankan Laut Baltik
Pengiriman sepuluh kapal perang tersebut tergabung dalam Joint Expeditionary Force (JEF) yang terdiri dari beberapa negara anggota NATO dan dipimpin oleh Inggris. Kapal tersebut rencananya akan tetap berada di perairan Baltik hingga April 2025.
Melansir ERR, kapal tersebut rencananya akan melakukan patroli keamanan dan mengamankan kapal-kapal barang Finlandia dan Estonia. Sementara, kapal tersebut akan ditempatkan di dekat kabel bawah laut untuk mencegah aksi sabotase.
Kerja sama antarnegara JEF akan ditingkatkan untuk bertukar informasi dalam menilai risiko kapal-kapal barang yang beroperasi di perairan Baltik. NATO juga akan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) berupa AIS data spatial system untuk meningkatkan keamanan di kawasan tersebut.
2. Swedia berhasil menemukan jangkar kapal Eagle S
Pada hari yang sama, Angkatan Laut (AL) Swedia menemukan jangkar kapal tanker yang diduga milik Rusia. Jangkar kapal tersebut diketahui telah merusak kabel telekomunikasi bawah laut di Finlandia pada Hari Natal.
"Kapal HMS Belos berhasil melacak dan mengangkat jangkar kapal tanker. Kami sudah menyerahkan jangkar tersebut kepada otoritas Finlandia untuk membantu dalam proses penyidikan," terang Juru Bicara AL Swedia Jimmie Adamsson, dikutip The Moscow Times.
Pada akhir Desember, polisi Finlandia sudah menemukan jejak jangkar tersebut yang tertarik hingga belasan kilometer di punggung laut. Alhasil, otoritas setempat menahan kapal Eagle S dan melarang seluruh kru kapal meninggalkan Finlandia.
3. Perbaikan kabel Estlink 2 sudah dimulai
Pada Senin (6/1/2025), operator telekomunikasi Finlandia, Elisa mengatakan sudah mulai memperbaiki dua kabel Estlink 2 yang menghubungkan Estonia dan Finlandia.
"Bukti-bukti terkait dengan perusakan kabel yang disebabkan oleh kapal Eagle S sangat mengejutkan. Kami menduga terdapat pihak luar yang mengakibatkan jangkar kapal tersebut putus dan mengakibatkan kerusakan kabel," ungkap Kepala Keamanan Elisa, Jaakko Wallenius, dilansir Deutsche Welle.
Wallenius menambahkan bahwa proses perbaikan kabel Estlink 2 ini akan membutuhkan waktu beberapa bulan dan melibatkan dua operator, yakni Fingrid dan Elering. Sejak rusak pada 25 Desember, kabel tersebut masih belum diperbaiki.