Presiden Nikaragua Sebut PBB Tidak Berguna: Harus Dibubarkan!

Jakarta, IDN Times - Presiden Nikaragua Daniel Ortega, pada Minggu (20/7/2025), mendesak pembubaran PBB karena dianggap tidak berguna. Ia mendorong pembentukan organisasi baru yang lebih berguna.
“PBB tidak lagi berguna. Ini harus dibentuk ulang dan ini berarti organisasi itu harus hilang. Harus dibentuk sebuah PBB baru yang berfungsi melindungi manusia dari genosida,” ungkapnya.
Selama ini, Nikaragua menjadi salah satu negara yang menentang agresi militer Israel ke Gaza. Pada Oktober 2024, Managua sudah memutus hubungan diplomatik dengan Tel-Aviv.
1. Kritik Eropa dan AS yang tidak bertindak atas agresi Israel
Ortega menyebut bahwa Eropa, Amerika Serikat (AS), dan NATO tidak berbuat apapun untuk menghentikan agresi Zionis Israel untuk menyerang warga Palestina di Gaza.
“Mengenai Israel, mereka sudah dipersenjatai oleh Eropa dan AS karena sebenarnya mereka ingin merebut seluruh kawasan Timur Tengah. Mereka melakukannya secara tenang dan membunuh setiap harinya,” ungkapnya, dikutip EFE.
Ia mengklaim, PBB hanya bekerja untuk kepentingan negara imperialis untuk mendominasi dunia. Ia mempertanyakan apa sebenarnya tugas dari PBB selama ini.
Presiden Nikaragua sejak 2007 itu menyebut bahwa Eropa mencoba untuk menghancurkan Rusia dan China lewat NATO. Ia mengkritisi alokasi anggaran Eropa untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
2. Kecam deportasi massal imigran yang dilakukan Trump
Tak hanya masalah Israel, Ortega juga mengkritisi ketidakhadiran PBB di tengah deportasi massal imigran dari AS. Ia menyebut tindakan AS sebagai kejahatan.
“Apa yang dikatakan oleh PBB? Apa yang sudah diperbuat oleh PBB mengenai deportasi massal imigran dari AS? Sudah jelas itu adalah sebuah pelanggaran hak asasi manusia (HAM),” tandasnya.
Ia pun mengkritisi pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, yang menyatakan perang terhadap imigran ilegal. Ia mengatakan, AS akan kekurangan pekerja tanpa adanya imigran.
“Mereka akan kekurangan pekerja karena migran adalah salah satu yang bekerja keras di AS. Sejumlah perusahaan di Amerika Utara sudah bersuara terhadap pemerintahnya karena mereka mulai merugi,” tambahnya.
3. PBB sebut punya bukti Nikaragua bunuh pengungsi politik di Kosta Rika
Pekan lalu, Pakar HAM PBB mengatakan bahwa pemerintah Nikaragua terlibat dalam pembunuhan Roberto Samcam, mantan pejabat oposisi Nikaragua yang mengungsi di Kosta Rika.
“Pelanggaran HAM yang dilakukan Nikaragua sudah melewati batas negara. Taktik mereka meliputi ancaman, pemotongan finansial, pemblokiran masuk, pencabutan status kewarganegaraan, hingga menekan keluarganya,” ungkap seorang dari tim Pakar HAM PBB, Ariela Peralta, dilansir The Tico Times.
Pakar PBB lainnya, Reed Brody, mengatakan bahwa tidak ada tempat yang aman bagi oposisi Nikaragua saat ini. Ia mendorong negara yang menampung para pengungsi politik untuk menegakkan perlindungan.
Hingga kini, sudah ada ribuan oposisi politik Nikaragua yang menetap di luar negeri untuk menghindari persekusi di negaranya sendiri. Mayoritas tinggal di Kosta Rika, AS, dan Spanyol.