Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Parlemen Latvia Sebut Rusia Negara Pendukung Terorisme

ilustrasi bendera Latvia (Unsplash.com/Mareks Steins)

Jakarta, IDN Times - Negara tetangga Rusia, Latvia, telah membuat keputusan yang berani dari parlemennya. Pada Kamis (11/8/2022), merekan mengadopsi resolusi yang menuduh Moskow menciptakan penderitaan dan intimidasi untuk menurunkan moral rakyat Ukraina dan melumpuhkan fungsi negara.

Dalam sebuah pernyataan, Parlemen Latvia kemudian mengatakan bahwa, mereka mengakui aksi kekerasan pasukan Moskow terhadap warga sipil adalah terorisme. Rusia, dengan begitu kemudian disebut sebagai negara sponsor terorisme.

1. Rusia disebut sebagai negara sponsor terorisme

ilustrasi (Facebook.com/Минобороны России)

Sebagai tetangga Rusia, Latvia memiliki masa lalu yang berkaitan dengan Uni Soviet. Tapi setelah merdeka, Latvia mereformasi diri dan menuju demokrasi untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE). Latvia bergabung dalam menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena invasinya ke Ukraina. Kini, parlemen negara itu melangkah lebih jauh.

Melansir ABC News, Parlemen Latvia mengakui kekerasan pihak Rusia terhadap warga sipil Ukraina dalam mengejar tujuan politik sebagai terorisme. Parlemen Latvia juga mengakui Rusia sebagai negara sponsor terorisme.

Mereka menilai bahwa pasukan Moskow telah sengaja menargetkan warga sipil Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama lebih dari lima bulan tersebut. Ini termasuk serangan terhadap teater di Mariupol dan serangan di pusat perbelanjaan di Kremenchuk.

2. Latvia minta negara-negara Barat lain mengikuti langkah mereka

Dari 100 kursi di majelis Parlemen Latvia, sebanyak 67 anggota menyatakan mendukung untuk mengadopsi pernyataan yang dimaksud, 16 lainnya menyatakan abstain.

Setelah mengeluarkan pernyataan bahwa Rusia adalah negara sponsor terorisme, Parlemen Latvia kemudian meminta negara-negara Barat lain untuk mengikuti langkah mereka, kutip Reuters. Parlemen Latvia juga mengatakan negara-negara Barat harus meningkatkan dukungan militer, keuangan, kemanusiaan dan diplomatik untuk Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menyambut baik tindakan yang telah dilakukan Parlemen Latvia. Dia mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang telah dikeluarkan tersebut.

3. Parlemen Latvia meminta Belarusia juga dihukum

ilustrasi Parlemen Latvia (Twitter.com/Latvian MFA)

Parlemen Latvia juga telah memberikan desakan untuk Uni Eropa (UE) untuk melangkah lebih jauh dalam menghukum Rusia. Mereka meminta UE untuk berhenti mengeluarkan visa turis bagi warga Rusia dan Belarusia.

Invasi Rusia ke Ukraina, menurut Parlemen Latvia, dilakukan dengan dukungan dan keterlibatan rezim Belarusia sehingga masyarakat internasional diminta untuk menjatuhkan sanksi yang sama kepada Belarusia, kutip The Moscow Times.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk pemungutan suara yang diambil oleh Parlemen Latvia. Dia menuduh parlemen negara tetangganya itu xenophobia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us