Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB Prihatin Penyebaran Kolera di 10 Negara Afrika

Kegiatan vaksinasi oral di Afrika (Twitter.com/WHO African Region)

Jakarta, IDN Times - Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyebut wabah kolera di Afrika telah menyebar di 10 negara. Tingkat kematian sekitar 4 persen dalam tiga bulan terakhir.

Penasihat regional UNICEF untuk Afrika Timur dan Selatan Paul Ngwakum, mengatakan sekitar 200 ribu kasus telah dilaporkan dan lebih dari 3.000 orang tewas. Dari 10 negara yang terdata, Ethiopia, Mozambik, Tanzania, Somalia, Zambia dan Zimbabwe berada dalam krisis kolera akut.

1. Sanitasi dan kebersihan air buruk

ilustrasi (Unsplash.com/Farah Nabil)

Penyebab utama penyebaran wabah kolera di Afrika adalah kondisi sanitasi dan kebersihan air yang buruk dalam jangka panjang. Selain itu, kondisi itu diperburuk oleh perubahan pola cuaca, dan perubahan iklim yang memicu banjir serta kekeringan.

"Kurangnya kepekaan masyarakat (dan) perilaku terlambat dalam mencari perawatan bagi mereka yang menderita penyakit ini terkena dampaknya," kata Ngwakum dikutip dari VOA News.

"Sayangnya, anak-anak merupakan pihak yang paling banyak terkena dampaknya," tambahnya.

Dia mencontohkan di Zambia, lebih dari 52 persen kasus diderita oleh anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun.

2. Lebih dari 400 orang tewas di Zambia

Zimbabwe dan Zambia mengalami peningkatan pesat dalam jumlah kasus. 1.000 kasus telah dilaporkan dalam seminggu.

Ngwakum menjelaskan, Zambia paling parah karena sembilan dari 10 provinsi telah melaporkan keberadaan kasus tersebut.

Dilansir The Hill, lebih dari 400 orang tewas di Zambia dan lebih dari 10 ribu orang telah terinfeksi. Pemerintah menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri untuk mencegah wabah tersebut menyebar.

"Wabah ini terus menimbulkan ancaman terhadap keamanan kesehatan negara," kata Menteri Kesehatan Sylvia Masebo.

Wabah di Zambia dimulai pada Oktober lalu. Negara berpenduduk sekitar 20 juta orang itu melaporkan lebih dari 400 kasus terjadi setiap harinya.

3. Ancaman kekurangan vaksin

ilustrasi vaksin (Pexels.com/Thirdman)

Pemerintah Zambia telah bekerja keras. Mereka berusaha menyediakan jutaan liter air bersih setiap hari. Klorin untuk mengolah air juga disediakan.

Mayoritas kasus di Zambia terdeteksi di ibu kota Lusaka. Stadion sepak bola dijadikan pusat perawatan dan dapat menangani 500 pasien sekaligus.

Dilansir Associated Press, Masebo mengatakan negaranya telah menerima 1,4 juta dosis vaksin kolera oral dari WHO. Sekitar 200 ribu dosis tambahan akan segera tiba.

Banyaknya wabah kolera secara global menghambat pasokan vaksin. Sebagian besar didistribusikan ke negara-negara miskin melalui badan internasional yang dijalankan PBB dan mitranya. Kekurangan vaksin diperkirakan bisa berlangsung hingga 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us