Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pejabat Palestina: Pasukan Israel Telah Hancurkan 80 Persen Gaza Utara

Potret kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan udara Israel di Jalur Gaza. (x.com/UNICEFpalestine)
Potret kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan udara Israel di Jalur Gaza. (x.com/UNICEFpalestine)
Intinya sih...
  • 80% wilayah Gaza utara hancur akibat genosida dan pembersihan etnis oleh militer Israel, mempengaruhi 300 ribu warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal.
  • Kebutuhan mendesak akan dukungan internasional untuk rekonstruksi Gaza utara, serta bantuan segera dari UNRWA, Program Pangan Dunia, dan OCHA.
  • Gencatan senjata antara Israel-Hamas mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan, setelah perang genosida Israel menewaskan puluhan ribu warga Palestina.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan di Gaza, Naji Sarhan, mengatakan genosida dan pembersihan etnis baru-baru ini oleh militer Israel telah menyebabkan 80 persen wilayah Gaza utara hancur.

"Daerah seperti kamp pengungsi Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia telah mengalami kehancuran hampir total," ungkapnya.

"Kehancurannya sangat parah, mempengaruhi rumah, jalan, dan infrastruktur. Ini membuat Gaza utara tidak dapat dihuni," tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency pada Rabu (22/1/2025).

1. Rekonstruksi Gaza utara memerlukan bantuan global

Sarhan mengungkapkan lebih dari 300 ribu warga Palestina saat ini kehilangan tempat tinggal. Kembalinya warga pengungsi internal dari Gaza tengah dan selatan berdasarkan perjanjian gencatan senjata diperkirakan akan memperburuk krisis kemanusiaan.

Ia menekankan perlunya mendesak dukungan internasional, dan menggarisbawahi bahwa rekonstruksi Gaza utara akan memerlukan upaya monumental dan bantuan global.

Sementara itu, Imad Badwan, kepala kotamadya Beit Hanoun, mengatakan Gaza utara sebagai zona bencana. Ia menyebutkan berbagai kehancuran mulai dari kerusakan jalan, jaringan air, hingga pembuangan limbah. Serta, kerusakan infrastruktur penting, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas UNRWA yang berfungsi sebagai tempat penampungan.

"Serangan Israel menyebabkan kematian atau hilangnya lebih dari 5 ribu orang dan melukai sekitar 13 ribu orang, serta lebih dari 200 ribu orang mengungsi," ujarnya.

Badwan menyerukan bantuan segera dari UNRWA, Program Pangan Dunia, dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), guna mengatasi kebutuhan mendesak pada tempat berlindung, makanan, pakaian, dan fasilitas kamp bagi para pengungsi.

2. Terjadi jumlah peningkatan truk kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza

OCHA mengatakan 808 truk yang membawa makanan, bahan bakar, dan pasokan medis memasuki Gaza pada 22 Januari, ketika warga Palestina melanjutkan upaya untuk menemukan mayat-mayat dari bawah reruntuhan rumah-rumah yang hancur.

"Mitra kemanusiaan melakukan penilaian cepat di daerah-daerah yang baru dapat diakses untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat yang paling mendesak, termasuk air, kebersihan, sanitasi, dan perawatan kesehatan. Mereka juga meningkatkan upaya pengawasan penyakit," kata OCHA, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelum gencatan senjata antara Israel-Hamas diberlakukan pada Minggu (19/1/2025), beberapa hari di bulan Januari hanya ada sedikitnya 13 truk yang masuk ke Gaza, dengan militer Israel memberlakukan pengepungan yang ketat di wilayah tersebut.

Selama perang, Tel Aviv juga menargetkan petugas keamanan yang terkait dengan Hamas yang mengawal konvoi bantuan, sehingga memungkinkan geng-geng kriminal untuk membajak truk-truk tersebut dan menjual bantuan dengan harga tinggi.

3. Genosida Israel di Gaza menewaskan 47.107 warga Palestina

Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)
Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)

Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan, yang nantinya bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Perang genosida Israel tersebut telah menewaskan setidaknya 47.107 warga Palestina dan melukai 111.147 orang sejak 7 Oktober 2023.

Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 11 ribu orang hilang, dengan kehancuran yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.

Tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Hal ini termasuk menggunakan kelaparan sebagai metode perang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us