Pelaku Utama Pembantaian Pekerja Tambang Peru Ditangkap

- Tersangka utama penculikan dan pembunuhan 13 pekerja tambang emas di Peru ditangkap di Kolombia.
- Miguel Antonio Rodriguez Diaz, atau "Cuchillo," ditangkap dalam operasi gabungan oleh Kepolisian Nasional Peru, Interpol, dan Kepolisian Nasional Kolombia.
- Diaz diduga memerintahkan penyerbuan ke pintu masuk tambang dengan tujuan mencuri emas yang ditambang oleh para pekerja.
Jakarta, IDN Times - Tersangka utama penculikan dan pembunuhan 13 pekerja tambang emas di Peru telah ditangkap. Ia dibekuk di kota Medellin, Kolombia, pada Kamis (15/5/2025).
Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Dalam Negeri Peru mengatakan bahwa Miguel Antonio Rodriguez Diaz, atau yang juga dikenal sebagai “Cuchillo” (Pisau), ditangkap dalam operasi gabungan oleh Kepolisian Nasional Peru, Interpol dan Kepolisian Nasional Kolombia. Pria tersebut akan diekstradisi kembali ke Peru.
Kementerian menyebutkan bahwa Diaz dituduh melakukan kejahatan terorganisir dan penculikan serta pembunuhan berat.
1. Jenazah para korban ditemukan pada awal Mei
Pada 4 Mei 2025, sebanyak 13 petugas keamanan ditemukan tewas di dalam sebuah terowongan tambang di distrik Pataz, Peru. Mereka sebelumnya dikirim untuk menghadapi sekelompok orang yang menduduki tambang tersebut secara ilegal, namun akhirnya ditangkap dan disandera saat mencoba merebut kembali kendali atas lokasi tambang.
Video yang beredar di internet menunjukkan para korban diikat dalam kondisi telanjang di dalam tambang. Rekaman itu dibagikan oleh para penculik kepada keluarga korban sebagai upaya untuk mendapatkan uang tebusan. Polisi mengatakan bahwa para korban disiksa sebelum akhirnya ditembak mati dari jarak dekat.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Peru, Diaz diduga memerintahkan penyerbuan ke pintu masuk tambang, dengan tujuan mencuri emas yang ditambang oleh para pekerja.
2. Pengacara Diaz sebut kliennya tak bersalah
Dalam pernyataan di X, kepala polisi Kolombia, Carlos Triana, mengatakan bahwa penangkapan Diaz dilakukan dengan dukungan badan Investigasi Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS), yang bertanggung jawab untuk menyelidiki geng kriminal transnasional.
Pengacara tersangka, Kevin Diaz, mengatakan bahwa kliennya telah berada di Venezuela selama beberapa hari sebelum kembali ke Kolombia, di mana ia ditangkap. Ia membantah keterlibatan Diaz dalam pembunuhan tersebut, dilansir dari BBC.
3. Aktivitas penambangan ditangguhkan usai insiden tersebut
Peru, salah satu produsen emas terbesar di Amerika Latin, telah menghadapi peningkatan kekerasan yang dipicu oleh penambang ilegal dan geng kriminal yang terorganisir. Pada 2024, jumlah kasus pembunuhan di negara itu naik sebesar 35,9 persen dibandingkan 2023.
“Penambangan ilegal adalah kegiatan kriminal yang paling menguntungkan di negara ini,” kata César Ipenza, seorang pengacara lingkungan hidup, dilansir dari The Guardian.
Menurut Unit Intelijen Keuangan, penambangan emas ilegal menyumbang 9 miliar dolar AS (sekitar Rp147 triliun) atau 60 persen dari total pencucian aset di Peru pada Januari 2014 - Oktober 2024.
Serangan terbaru ini mendorong Presiden Peru, Dina Boluarte, memberlakukan jam malam di Pataz dan menghentikan aktivitas penambangan selama sebulan. Pasukan polisi dan tentara tambahan juga dikerahkan ke wilayah tersebut.
La Poderosa, pemilik tambang tempat pembunuhan itu terjadi, sebelumnya mengatakan bahwa sebanyak 39 orang yang terkait dengan perusahaan tersebut telah dibunuh oleh geng kriminal di Pataz.