Pemberontak M23 Perluas Serangan di RD Kongo Timur

Jakarta, IDN Times - Pemberontak M23, pada Kamis (20/3/2025), telah mengadakan serangan lanjutan di Republik Demokratik (RD) Kongo bagian timur. Kelompok yang diduga didukung Rwanda itu sudah masuk ke Walikale yang dikenal sebagai kota tambang.
Pada Januari, M23 sudah melancarkan kampanye serangan besar-besaran dan sukses merebut ibu kota Kivu Utara, Goma dan Bukavu. Aksi ini mengakibatkan ribuan warga terpaksa mengungsi untuk menghindari konflik antara tentara RD Kongo dan M23.
1. Berhasil merebut kota tambang Walikale
Wakil Pemerintah Walikale, Prince Kihangi, mengatakan bahwa pasukan pemberontak M23 sudah masuk ke wilayahnya. Ia mengonfirmasi bahwa pemberontak tersebut sudah berada dekat dari pusat kota Walikale.
Melansir Africa News, aktivis sosial Fiston Misona mengatakan bahwa dentuman artileri dan baku tembak terdengar sepanjang Rabu (19/3/2025). Namun, pada malam hari baku tembak sudah berhenti.
"Tentara RD Kongo tidak lagi berjuang mempertahankan Walikale. Jika ini benar, sepertinya kami semua sudah dikorbankan," tuturnya.
Sementara itu, keberhasilan M23 merebut Walikale akan memperkuat posisinya di RD Kongo bagian timur dan memutus posisi tentara RD Kongo. Mereka berhasil menghubungkan empat provinsi, yakni Kivu Utara, Kivu Selatan, Tshopo, dan Maniema.
2. M23 menarik diri dari dialog damai dengan pemerintah RD Kongo
Juru Bicara M23, Lawrence Kanyuka, mengungkapkan penarikan diri dari dialog perdamaian dengan RD Kongo di Luanda, Angola. Ia menyebut bahwa serangan ofensif dari tentara Kongo dan sanksi dari Uni Eropa (UE) yang menyulitkan dialog perdamaian.
Di sisi lain, pemerintah RD Kongo mengatakan bahwa sudah siap berdialog dengan M23. Mereka menyebut bahwa seluruh delegasi pemerintah sudah berada di Luanda dan akan berpartisipasi dalam dialog.
Sebagai informasi, M23 adalah salah satu dari ratusan kelompok bersenjata di RD Kongo bagian timur. Konflik tersebut mengakibatkan salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia saat ini dengan sebanyak 7 juta orang harus mengungsi.
Menurut pakar dari PBB, pemberontak tersebut mendapat dukungan dari 4 ribu tentara Rwanda. Kelompok tersebut mengancam akan merebut mengadakan kampanye ke ibu kota Kinshasa sejauh 1.600 km dari Goma.
3. Tshisekedi dan Kagame bertemu di Qatar
Pada Rabu, Presiden RD Kongo Felix Tshisekedi dan Presiden Rwanda Paul Kagame sudah bertemu langsung di Doha, Qatar. Keduanya menyerukan gencatan senjata di RD Kongo bagian timur.
Juru Bicara Kepresidenan RD Kongo, Tina Salama, mengatakan bahwa dialog ini diinisiasi oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Ia menyebut bahwa Qatar adalah sekutu keduanya dan tempat yang tepat untuk mengadakan dialog keduanya.
Mengutip BBC, Kagame mengaku percaya bahwa semuanya akan berjalan dengan lancara dan cepat apabila semua pihak bekerja bersama-sama untuk mewujudkan perdamaian di RD Kongo.
Rwanda selama ini mengklaim aksi tentaranya hanya untuk pertahanan dari tentara RD Kongo dan kelompok militan. Sedangkan RD Kongo menduga Rwanda telah mengeksploitasi mineral di wilayahnya.