Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penasihat Trump: Hizbullah Harus Dilucuti Secara Total

Ilustrasi tank di medan perang. (unsplash.com/Danny Burke)
Intinya sih...
  • Penasihat Trump: Hizbullah harus dilucuti total di seluruh Lebanon, bukan hanya di perbatasan.
  • Hizbullah menentang pelucutan senjata, namun ada desakan agar mereka menyerahkan kekuasaan kepada otoritas negara yang sah.
  • AS dan Prancis berperan penting dalam memastikan implementasi gencatan senjata dengan membentuk komite pemantau bersama Israel dan Lebanon.

Jakarta, IDN Times – Penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Massad Boulos, mengatakan bahwa untuk mengimplementasikan gencatan senjata dengan maksimal, maka Hizbullah harus dilucuti secara total.

Boulos mengatakan, pelucutan senjata itu tak hanya berlaku di wilayah perbatasan dua negara saja, tetapi seharusnya berlaku di seluruh negeri. Ia menambahkan bahwa ada kesalahpahaman terkait isi dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah sebelumnya.

"Beberapa orang mengira dokumen tersebut hanya terkait dengan wilayah yang terletak di sebelah selatan Sungai Litani, tetapi ini tidak benar," katanya, dilansir The New Arab, Kamis (5/12/2024).

Ia menambahkan bahwa kesepakatan itu menangani masalah pelucutan senjata semua milisi dan kelompok paramiliter di wilayah itu. Kesepakatan gencatan senjata ini sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang diadopsi untuk mengakhiri perang 2006 tetapi tidak pernah ditegakkan. Resolusi PBB 1559 diadopsi pada 2004.

“Teksnya sangat jelas dalam mengimplementasikan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, baik Resolusi 1701 maupun 1559,” katanya.

1. Pelucutan senjata membutuhkan waktu yang lama

Hizbullah telah menentang langkah pelucutan sejak lama. Alasannya bahwa persenjataan mereka diperlukan untuk mempertahankan Lebanon melawan Israel, dan bahwa mereka bukanlah milisi.

Beberapa analis pro-Hizbullah berpendapat bahwa kesepakatan sebelumnya tidak secara eksplisit menyebutkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1559. Pelucutan senjata Hizbullah juga disebut hanya relevan di selatan Litani.

Adapun lawan-lawan Hizbullah di Lebanon mengatakan Hizbullah harus melucuti senjata sepenuhnya dan menyerahkan kekuasaan kepada otoritas negara yang sah.

Boulos mengatakan bahwa proses pelucutan senjata bisa memakan waktu berbulan-bulan atau lebih. Langkah ini dimulai dari selatan Litani.

Ada pertanyaan mengenai apa yang akan terjadi dengan persenjataan Hizbullah di utara Litani dan di tempat lain di Lebanon. Selain di selatan, kelompok itu memiliki benteng di wilayah Beqaa di timur negara itu dan pinggiran selatan Beirut.

Boulos mengatakan apa yang tersisa dari senjata dan instalasi strategis Hizbullah yang tidak hancur selama perang akan menjadi tanggung jawab negara Lebanon untuk menyingkirkannya.

2. Diperlukan pihak pemantau dalam implementasi gencatan senjata

Banyak pihak di Lebanon masih skeptis mengenai apakah militer Lebanon, yang masih kekurangan dana dan peralatan, mampu melaksanakan perjanjian tersebut . Beberapa negara Barat dan Arab telah menyatakan kesiapan untuk membantu militer dalam melaksanakan tugasnya.

Ribuan tentara Lebanon diperkirakan akan dikerahkan di Lebanon selatan dan di sepanjang perbatasan negara itu dengan Suriah untuk memantau penyeberangan dan mencegah aliran senjata ke Hizbullah.

Boulos mengatakan tidak seperti setelah perang 2006, perjanjian gencatan senjata memiliki mekanisme untuk memastikan implementasi penuhnya.

"AS dan Prancis memainkan peran penting dalam memastikan bahwa semua rincian dilaksanakan di lapangan saat itu," katanya.

Sebuah komite pemantau yang dipimpin AS termasuk Prancis, Israel, Lebanon dan seorang perwakilan PBB harus mengawasi pelaksanaan gencatan senjata.

3. Hizbullah semakin memperkuat kekuatannya

Kekuatan Hizbullah telah menurun secara signifikan belakangan ini. Namun di tengah gencatan senjata, kelompok itu diduga berupaya untuk meningkatkan kembali kekuatannya.

Dilansir Reuters, Badan Intelijen AS belakangan menilai bahwa Hizbullah telah berupaya untuk merekrut anggota baru. Mereka juga berupaya untuk memproduksi senjatanya dengan jumlah yang lebih besar.

Badan intelijen AS menilai bahwa Hizbullah beroperasi dengan kekuatan senjata yang terbatas. Hizbullah telah kehilangan lebih dari setengah persediaan senjatanya dan ribuan pejuang selama konflik dengan Israel.

”Namun, Hizbullah belum hancur. Hizbullah masih memiliki ribuan roket jarak pendek di Lebanon dan akan mencoba membangun kembali dengan menggunakan pabrik senjata di negara-negara tetangga yang memiliki rute transportasi yang tersedia,” kata sebuah sumber.

Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah berupaya melemahkan kemampuan Hizbullah untuk membangun kembali kekuatan militernya. Mereka menyerang beberapa peluncur roket Hizbullah di Lebanon, mengebom titik perlintasan perbatasan dengan Suriah, dan memblokir pesawat Iran yang diduga mengangkut senjata untuk kelompok tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us