Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Petugas Keamanan Kedubes Inggris di Jerman Akui Jadi Mata-mata Rusia

ilustrasi (Unsplash.com/Chris Lawton)

Jakarta, IDN Times - David Ballantyne Smith, seorang penjaga keamanan Kedutan Besar Inggris di Jerman, mengaku telah menjadi mata-mata untuk Rusia. Dia ditangkap oleh polisi Jerman di dekat rumahnya di Postdam pada Agustus tahun lalu.

Smith adalah warga Inggris yang bekerja di Kedubes Inggris di Jerman selama delapan tahun. Dia diduga mulai menjadi mata-mata Rusia sejak Mei 2020. Dalam sebuah percakapan, Smith mengatakan membenci Inggris dan Jerman.

1. Terancam hukuman 14 tahun penjara

David Ballantyne Smith berasal dari Paisley dekat Glasgow, Inggris. Dia saat ini berusia 58 tahun. Pada Jumat (11/11/2022), dia mengaku bersalah atas delapan tuduhan di bawah Undang-Undang Rahasia Negara.

Melansir Associated Press, jaksa menjelaskan bahwa Smith telah memberi informasi kepada atase militer Rusia di Berlin. Informasi itu tentang kegiatan, identitas, alamat dan nomor telepon para pegawai negeri Inggris.

Bahkan Smith juga disinyalir mengumpulkan data intelijen yang tergolong rahasia. Di antaranya tentang operasi dan tata letak kedutaan. Dia saat ini menghadapi ancaman hukuman 14 tahun kurungan penjara atas perbuatannya.

2. Jadi mata-mata Rusia selama 15 bulan

Dalam operasi penangkapan dan penggeledahan Smith di dekat tempat tinggalnya di Potsdam tahun lalu, polisi menemukan uang tunai sebesar 800 euro di flatnya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Melansir Sky News, polisi juga menemukan dokumen dan surat elektronik bertanda rahasia. Dokumen tersebut tampaknya telah disiapkan untuk diteruskan kepada Rusia.

Smith diyakini telah bekerja menjadi mata-mata Rusia selama 15 bulan yang dimulai pada Mei 2020. Dia ditangkap dalam operasi yang melibatkan dinas keamanan Inggris dan Jerman.

Total ada sembilan dakwaan yang dijatuhkan kepadanya. Namun hanya delapan yang diproses sedangkan jaksa memutuskan untuk tidak melanjutkan satu dakwan yang tersisa.

3. Benci dengan Inggris dan Jerman

ilustrasi (Unsplash.com/Reinaldo Sture)

Salah satu atase militer Rusia yang berhubungan dengan Smith adalah Jenderal Mayor Sergey Cukhurov. Smith melakukan komunikasi dengannya antara 31 Oktober dan 1 Desember 2020.

Melansir Al Jazeera, Smith mengaku perbuatannya dimotivasi oleh kebencian terhadap Inggris dan Jerman. Dia juga marah karena kedutaan mengibarkan bendera pelangi untuk mendukung komunitas LGBTQ+.

Pengakuan bersalah Smith terungkap pada 4 November lalu dalam sebuah sidang di Old Bailey. Sidang lanjutan akan berlangsung pada Februari 2023 guna menentukan dasar hukuman terhadap terdakwa.

Matthew Ryder, pengacara Smith, menjelaskan ada perbedaan besar antara tuntutan dan motivasi dari kliennya. Dia mengatakan bahwa Smith tidak memiliki niat negatif terhadap Inggris.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us