PM Israel Benjamin Netanyahu Keracunan Makanan Basi

- Netanyahu keracunan makanan basi, didiagnosa radang usus
- Kemungkinan mangkir sidang korupsi di Pengadilan Distrik Tel Aviv
- Pengadilan Israel menunda kesaksian Netanyahu setelah didesak Trump
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengalami keracunan. Netanyahu diduga mengonsumsi makanan basi yang membuatnya menderita radang usus dan akan beristirahat selama tiga hari.
"Kondisi kesehatannya kini baik. Di bawah bimbingan dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan mengelola urusan negara dari sana," begitu pernyataan resmi kantor PM Israel, dilansir dari Anadolu, Senin (21/7/2025).
1. Mangkir dari sidang korupsi

Dengan kejadian itu, kemungkinan Netanyahu mangkir dari sidang korupsinya di Pengadilan Distrik Tel Aviv yang dijadwalkan Senin (21/7/2025). Netanyahu hadir di pengadilan dua kali seminggu untuk menjalani persidangannya. Netanyahu, yang persidangannya dimulai pada 24 Mei 2020, adalah pemimpin Israel pertama yang menjabat, bersaksi sebagai terdakwa pidana dalam sejarah negara itu.
Netanyahu juga menghadapi tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dengan Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada November 2024 atas kekejaman di Gaza, tempat hampir 59 ribu orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah terbunuh sejak Oktober 2023.
2. Kasus korupsi Netanyahu

Netanyahu telah membantah melakukan kesalahan apa pun dan para pendukungnya telah menggambarkan persidangan yang berlangsung lama itu bermotif politik. Dalam kasus pertama, dia dan istrinya, Sara, dituduh menerima barang-barang mewah senilai lebih dari 260 ribu dolar Amerika Serikat, seperti cerutu, perhiasan dan sampanye dari para miliarder, dengan imbalan bantuan politik. Dalam
dua kasus lainnya, Netanyahu dituduh berusaha menegosiasikan liputan yang lebih menguntungkan dari dua media Israel. Selama masa jabatannya saat ini, yang dimulai pada akhir 2022, pemerintah Netanyahu telah mengusulkan serangkaian reformasi peradilan luas, yang menurut para kritikus dirancang untuk melemahkan pengadilan. Netanyahu telah meminta beberapa kali penundaan dalam persidangan sejak dimulai pada Mei 2020.
3. Netanyahu didesak Trump

Pengadilan Israel menunda kesaksian Netanyahu dalam persidangan korupsinya. Keputusan diambil setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mendukung permintaan penundaan tersebut.
"Setelah penjelasan yang diberikan, kami menerima sebagian permintaan tersebut dan membatalkan pada tahap ini sidang Netanyahu yang dijadwalkan untuk pekan ini," kata pengadilan wilayah Yerusalem akhir bulan lalu.
Pengacara Netanyahu telah meminta pengadilan untuk membebaskannya dari kesaksian selama dua pekan ke depan. Dengan demikian, dia dapat fokus pada masalah keamanan usai gencatan senjata dengan Iran. Saat ini, Israel masih menghadapi perang dengan Hamas di Gaza, tempat para sandera ditahan.