Polandia Janji Lindungi Netanyahu dari Penangkapan ICC

- Pemerintah Polandia mengadopsi resolusi untuk memastikan partisipasi PM Israel Benjamin Netanyahu dalam peringatan 80 tahun pembebasan Auschwitz-Birkenau.
- ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant, serta komandan Hamas Ibrahim a-Masri.
- Negara anggota ICC diharuskan menangkap tersangka yang mendapat surat perintah penangkapan jika mereka menginjakkan kaki di wilayahnya, namun pengadilan tidak dapat menegakkan hal tersebut kepada Netanyahu karena Israel bukan anggota pengadilan internasional tersebut.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Polandia mengadopsi resolusi yang bersumpah untuk memastikan partisipasi bebas dan aman oleh perwakilan tertinggi Israel, termasuk Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Itu memastikan keamanan para pejabat Tel Aviv untuk menghadiri peringatan 80 tahun pembebasan kamp kematian Nazi Auschwitz-Birkenau.
"Pemerintah Polandia menganggap partisipasi aman para pemimpin Israel dalam peringatan 27 Januari 2025, sebagai bagian dari penghormatan kepada bangsa Yahudi, jutaan anak perempuan dan laki-lakinya menjadi korban Holocaust yang dilakukan oleh Third Reich," bunyi resolusi tersebut yang disahkan pada Kamis (9/1/2025).
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant, serta komandan Hamas Ibrahim a-Masri. Mereka dituduh atas kejahatan perang dan kemanusiaan terkait genosida yang terjadi di Gaza.
1. Polandia abaikan surat penangkapan ICC
Negara-negara anggota ICC, termasuk Polandia, diharuskan menangkap tersangka yang mendapat surat perintah penangkapan jika mereka menginjakkan kaki di wilayahnya. Namun, pengadilan tidak mempunyai cara untuk menegakkan hal tersebut kepada Netanyahu karena Israel bukan anggota pengadilan internasional tersebut.
ICC memiliki lebih dari 120 negara anggota, meski beberapa negara, termasuk Perancis, telah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menangkap pemimpin Negara Yahudi tersebut. Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orbán, bahkan mengatakan akan menentang surat perintah tersebut dengan mengundang Netanyahu ke Budapest.
"Polandia adalah negara yang aman dan setiap pemimpin yang mengunjungi Polandia berhak mendapatkan perlindungan yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri," ungkap Kementerian Luar Negeri Polandia.
2. Kehadiran Netanyahu belum dapat dipastikan

Pasukan Jerman menduduki Polandia pada awal Perang Dunia II dan mendirikan sistem ghetto dan kamp kematian tempat membunuh jutaan orang. Lebih dari 1,1 juta orang dibunuh di Auschwitz, di mana sebagian besar adalah orang Yahudi. Korban pembunuhan massal tersebut juga mencakup orang Polandia, Roma, tawanan perang Soviet, dan lain-lain.
Peringatan peristiwa tersebut akan dihadiri oleh pejabat internasional dan para penyintas lanjut usia di Oswiecim, sebuah kota yang berada di bawah pendudukan Jerman selama perang. Tusk menyampaikan bahwa menurut informasi dari kedutaan Israel, Negara Yahudi itu akan diwakili oleh menteri pendidikannya.
Belum jelas apakah Netanyahu akan menghadiri acara tersebut. Kementerian Luar Negeri Warsawa mengonfirmasi pada Kamis bahwa sejauh ini belum menerima informasi apa pun yang menunjukkan bahwa Netanyahu akan menghadiri perayaan tersebut.
3. Jaminan keamanan Netanyahu dinilai bersifat Politis

Keputusan Polandia diumumkan setelah Presiden Andrzej Duda meminta Perdana Menteri Donald Tusk untuk memastikan Netanyahu dapat hadir tanpa risiko ditangkap. Kepala kantor Duda, Malgorzata Paprocka, mengatakan bahwa menurut presiden, setiap orang dari Israel dan setiap perwakilannya harus memiliki kesempatan berpartisipasi dalam peringatan itu.
Duda adalah seorang nasionalis sayap kanan yang memiliki hubungan tegang dengan pemerintahan Tusk, yang berhaluan tengah dan pro-Eropa. Ketegangan itu telah dimulai sejak pemerintahan Tusk berkuasa pada Desember 2023.
Pada Kamis, Tusk menuduh Duda melakukan demonstrasi politik dengan mengirimkan surat permintaan tersebut kepada pemerintah. Itu karena faktanya Netanyahu belum memastikan akan melakukan perjalanan ke Polandia untuk menghadiri peringatan tersebut, mengutip Politico.