Prancis Serahkan Pangkalan Militer Terakhir di Afrika Barat

- Prancis tarik 350 tentara dari pangkalan Camp Geille, Senegal. Camp Geille merupakan pangkalan militer terbesar Prancis di Senegal dan lapangan udara militer yang berada di kompleks Bandara Dakar.
- Senegal umumkan kerja sama pertahanan baru. Panglima Militer Senegal, Jenderal Mbaye Cisse mengungkapkan bahwa upacara penyerahan pangkalan militer ini adalah bentuk baru kerja sama pertahanan Prancis-Senegal.
- Prancis harapkan transformasi kerja sama militer dengan Senegal. Komandan Militer Prancis di Afrika, Jenderal Pascal Ianni mengatakan bahwa penyerahan tersebut adalah hari bersejarah untuk kedua negara.
Jakarta, IDN Times - Prancis resmi menyerahkan pangkalan militer terakhir di Afrika Barat ke Senegal. Penyerahan ini menjadi akhir eksistensi militer Prancis di Senegal selama 65 tahun terakhir.
Pada Maret, Prancis menyatakan penyerahan pangkalan militernya di Marechal dan Saint-Exupery kepada Senegal. Paris juga sudah mendirikan komisi gabungan untuk mengurus penarikan tentara Prancis.
Dalam beberapa tahun terakhir, Prancis sudah menyerahkan pangkalan militernya dari negara-negara Afrika Barat, terutama setelah rentetan kudeta militer.
1. Prancis tarik 350 tentara dari pangkalan Camp Geille, Senegal
Penyerahan pangkalan militer Camps Geille di Ouakam, Dakar pada Kamis (17/7/2025), menjadi akhir dari proses penarikan tentara Prancis dari negara Afrika Barat tersebut. Sebanyak 350 tentara akan kembali ke Prancis.
Melansir TRT Global, Camp Geille merupakan pangkalan militer terbesar Prancis di Senegal dan lapangan udara militer yang berada di kompleks Bandara Dakar. Sebagai informasi, Senegal merupakan salah satu sekutu terdekat Prancis setelah merdeka pada 1960. Negara Afrika Barat itu juga menerima adanya pangkalan militer Prancis di negaranya.
2. Senegal umumkan kerja sama pertahanan baru
Panglima Militer Senegal, Jenderal Mbaye Cisse mengungkapkan bahwa upacara penyerahan pangkalan militer ini adalah bentuk baru kerja sama pertahanan Prancis-Senegal.
“Ini adalah sebuah titik balik dari sejarah panjang dan kaya yang dimiliki oleh kedua negara. Tentara Prancis dan Senegal memiliki objektif baru terkait kerja sama keamanan antara kedua negara,” tuturnya, dikutip Africa News. Ia menambahkan bahwa militer Senegal akan mendapatkan banyak pencapaian besar strategis yang dibuat setelah mendapatkan otonomi sepenuhnya.
Pada Desember 2024, Presiden Bassirou Diomaye Faye mengungkapkan bahwa pemerintahannya akan mengupayakan akhir dari keberadaan militer Prancis di negaranya pada 2025.
3. Prancis harapkan transformasi kerja sama militer dengan Senegal
Komandan Militer Prancis di Afrika, Jenderal Pascal Ianni mengatakan bahwa penyerahan tersebut adalah hari bersejarah untuk kedua negara. “Kami berkumpul pada hari ini sebagai bentuk penyerahan Camp Geille secara resmi kepada militer Senegal. Ini jadi salah satu simbol besar kerja sama militer antara Prancis dan Senegal,” terangnya, dikutip APA News.
Ia menambahkan, Paris mengharapkan adanya transformasi hubungan dengan Dakar. Ia menyebut penyerahan ini bukanlah sebuah pemutusan, tapi pembukaan lembaran baru relasi kedua negara.
Ianni menyebut, Prancis dan Senegal akan bekerja sesuai target dari keterlibatannya dalam latihan dan bantuan teknis yang sesuai dengan prioritas yang ditentukan Dakar.