Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Marcos Ingin Rekonsiliasi dengan Keluarga Duterte

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)

Jakarta, IDN Times - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengaku bersedia memperbaiki hubungan dengan keluarga Wakil Presiden Sara Duterte. Pernyataan itu disampaikan setelah para kandidat yang didukung oleh Sara memenangkan lebih banyak kursi dari yang diperkirakan selama pemilihan Senat minggu lalu.

"Saya ingin bergaul dengan semua orang. Saya butuh teman, bukan musuh," kata Marcos pada Senin (19/5/2025).

"Sebisa mungkin, saya menginginkan stabilitas, perdamaian, sehingga kami dapat melakukan pekerjaan kami,” tambah dia, dikutip dari The Straits Times.

1. Koalisi Sara Duterte menang 4 kursi di Senat

ilustrasi bendera Filipina (Unsplash.com/Sam Balye)
ilustrasi bendera Filipina (Unsplash.com/Sam Balye)

Ini bukan pertama kalinya Marcos bersikap ramah dalam perseteruannya dengan Duterte. Sebelumnya, ia menyebut pertikaian itu sebagai "badai dalam cangkir teh".

Namun, komentar terbarunya muncul setelah pemilihan paruh waktu di mana para kandidat yang didukung Duterte memenangkan sedikitnya 4 dari 12 kursi Senat yang diperebutkan, lebih banyak dari yang diprediksi oleh survei.

Semula, Marcos dan Duterte bermitra untuk memenangkan pemilihan nasional 2022. Kemudian, hubungan mereka runtuh karena perbedaan politik, yang mendorongnya untuk keluar dari Kabinet pada tahun 2024.

2. Koalisi Presiden-Wakil Presiden runtuh

Ilustrasi bendera Filipina (pixabay.com/Philippines)
Ilustrasi bendera Filipina (pixabay.com/Philippines)

Koalisi Marcos di DPR berusaha memakzulkan Wakil Presiden Duterte pada Februari atas tuduhan ancaman pembunuhan terhadap Presiden dan penyalahgunaan dana publik.

Bulan berikutnya, pemerintahan Marcos memfasilitasi penangkapan Rodrigo Duterte, mantan Presiden Filipina dan ayah Sara Duterte. Ia pun kemudian ditahan di Mahkamah Pidana Internasional di Belanda, tempat ia menunggu persidangan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang narkoba yang dilakukannya.

Tetapi, bahkan sebelum penangkapan ayahnya, Wakil Presiden Duterte mengatakan bahwa ia tidak melihat kemungkinan untuk memperbaiki hubungan dengan Marcos, dan menyatakan bahwa hubungan tersebut telah mencapai titik yang tidak bisa dikembalikan.

3. Presiden ingin rekonsiliasi di tengah menurunnya popularitas

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)

Presiden telah mengulurkan tangan di tengah popularitasnya yang menurun dan setelah kinerja yang mengecewakan dari jajaran Senat pemerintahan minggu lalu.

"Mari bekerja sama, meskipun kami tidak sepakat soal kebijakan," katanya.

Namun, Marcos menjauhkan diri dari kasus pemakzulan Wakil Presiden menjelang sidang Senat yang ditetapkan pada bulan Juli.

"Pemakzulan sudah ada di Senat diserahkan saja pada mereka, ada prosesnya," katanya, dikutip dari Bloomberg.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us