Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Xi Jinping Diskusikan Konflik Ukraina dengan Hungaria

Kondisi Ukraina digempur Rusia, 2 Januari 2024. (dok. Kedubes Ukraina di Jakarta)
Intinya sih...
  • Presiden China Xi Jinping menerima kunjungan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban
  • Keduanya membahas krisis Ukraina dengan fokus pada komunikasi mendalam dan prioritas China untuk mematuhi prinsip perdamaian

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping menerima kunjungan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Keduanya membahas krisis Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

“Diskusi terfokus pada komunikasi mendalam mengenai krisis Ukraina. Perdana Menteri Orbán berbagi informasi tentang kunjungannya baru-baru ini ke Ukraina dan Rusia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, China, dikutip dari ANTARA, Selasa (9/7/2024).

Xi menerima Orban pada Senin (8/7/2024] di Wisma Negara Diaoyutai, yang juga dihadiri Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

1. Prioritas China soal konflik Ukraina

Menurut Lin, prioritas China saat ini adalah mematuhi tiga prinsip, yaitu tidak memperluas kawasan peperangan, tidak ada eskalasi pertempuran maupun provokasi oleh pihak mana pun serta mengupayakan mengurangi ketegangan secepat mungkin.

"Komunitas internasional harus memberikan dukungan untuk dimulainya kembali dialog dan negosiasi langsung antara kedua pihak. Hanya ketika semua negara besar memainkan peran positif maka konflik bisa menuju gencatan senjata," tambah Lin. 

2. China aktif mempromosikan perundingan perdamaian Ukraina

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian. (dok. MOFA China)

Lin menyebut, China juga secara aktif mempromosikan perundingan perdamaian dengan caranya sendiri dan mendorong serta mendukung semua upaya yang mengarah pada penyelesaian damai.

"China-Hongaria memiliki usulan dasar yang sama dan bekerja ke arah yang sama. China siap untuk tetap berkomunikasi dengan Hongaria dan pihak-pihak terkait," ucap Lin.

3. Bahas kerja sama China dan Uni Eropa

Hungaria saat ini diketahui menjadi presiden bergilir Uni Eropa. Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan mengenai hubungan China-Uni Eropa (UE).

"Presiden Xi menegaskan tidak ada konflik geopolitik dan tidak ada konflik kepentingan mendasar antara China dan UE. Keduanya harus menjaga pembangunan yang stabil dan sehat serta bersama-sama menanggapi tantangan global," kata Presiden Xi Jinping dalam rilis tertulis dari Kementerian Luar Negeri China.

Tahun 2025 juga akan menandai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara China dan UE. Kedua pihak harus mematuhi posisi mitra yang sejajar dan pola kerja sama yang terus mendorong keterbukaan dua arah, memperkuat kolaborasi internasional, serta berkontribusi untuk mempromosikan perdamaian dunia, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us