Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil dan Biodata Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah (twitter.com/Yasmin Murtuza)

Jakarta, IDN Times – Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, belakangan menjadi sorotan karena mengatakan konflik Israel-Hamas bisa menjadi perang terbuka di kawasan Timur Tengah jika Israel mengerahkan kekuatan penuh untuk menginvasi Jalur Gaza. Hizbullah secara terang-terangan menyatakan dukungannya kepada Hamas.

Selain itu, Nasrallah juga mengecam Amerika Serikat (AS) yang menempatkan perangkat militernya di Israel.

“Anda (AS) dapat menghentikan serangan terhadap Gaza karena itu adalah agresi Anda. Siapa pun yang ingin mencegah perang regional, dan saya sedang berbicara dengan AS, harus segera menghentikan agresi terhadap Gaza,” kata Nasrallah pada Sabtu (4/11/2023).

Berikut selengkapnya profil dan biodata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah!

1. Masa kecil Nasrallah

Milisi Hizbullah (cfr.org)

Dilansir Al Jazeera, Nasrallah lahir di Beirut Timur, Lebanon pada 1960. Sejak kecil, ia digambarkan sebagai murid luar biasa yang mengabdi pada ajaran Islam.

Pada 1975, perang saudara di Lebanon memaksa keluarganya untuk kembali ke rumah leluhur mereka di desa Bazzouriyeh di Lebanon selatan.

Di sana, Nasrallah yang berusia 15 tahun bergabung dengan gerakan Amal, organisasi politik dan paramiliter yang mewakili Syiah di Lebanon.

Dari Lebanon selatan, Nasrallah muda melakukan perjalanan ke Najaf, Irak, untuk belajar Al-Qur’an.

Pada 1978, Nasrallah dan ulama serta mahasiswa Syiah lainnya yang dianggap “radikal” oleh pemerintah Baath terpaksa meninggalkan Irak dan kembali ke Lebanon.

Nasrallah kemudian belajar dan mengajar di sekolah pemimpin Amal Sheikh Abbas al-Musawi.

2. Nasrallah memimpin Hizbullah atas dorongan pemimpin Iran

Para pendukung Hizbullah sedang merayakan parade di jalanan Lebanon. (twitter.com/AndyVermaut)

Pada 1982, setelah invasi Israel, Nasrallah keluar dari Amal dan masuk ke dalam organisasi Hizbullah.

Pada 1992, militer Israel membunuh salah satu pendiri Hibzullah, Abbas al-Musawi, bersama istri dan ketiga anaknya. Nasrallah, atas permintaan Ayatollah Ali Khamenei dari Iran, mengambil alih kepemimpinan gerakan tersebut.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah menjadi lawan serius pasukan Israel di Lebanon selatan. Kedudukannya di negara tersebut diperkuat setelah putranya dibunuh oleh pasukan Israel pada 1996.

3. Dianggap berhasil mengalahkan Israel

Pasukan Israel. (Twitter.com/Israel Defense Forces)

Serangan Hizbullah terhadap angkatan bersenjata Israel merupakan faktor penting dalam keputusan Israel untuk menarik diri dari Lebanon selatan pada 2000.

Pencapaian ini sangat memperkuat kedudukan politik nasional Hizbullah dan dianggap sebagai salah satu prestasi Nasrallah.

“Saya tidak percaya negara Israel sebagai negara hukum karena negara ini didirikan berdasarkan pendudukan,” kata Nasrallah pada saat itu.

Setelah penarikan Israel, Nasrallah memimpin pertukaran tahanan yang kompleks dengan Israel, yang mengakibatkan ratusan anggota Palestina dan Hizbullah dibebaskan dan sejumlah pejuang dikembalikan ke Lebanon.

4. Hizbullah sebagai kekuatan politik

Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah (twitter.com/Yasmin Murtuza)

Nasrallah dan Hizbullah muncul dari perang tahun 2006 melawan Israel dengan prestise dan kekuatan politik baru. Kelompok tersebut menuntut lebih banyak kursi di kabinet pada pemerintahan Perdana Menteri Fouad Siniora, sehingga mereka dapat menggunakan hak veto.

Ketika tuntutan ini tidak dipenuhi, para menteri oposisi di kabinet yang bersekutu dengan Hizbullah mengundurkan diri dari pemerintahan. Sementara Hizbullah dan sekutu politiknya mengorganisir protes dan aksi duduk di seluruh Lebanon selama lebih dari setahun.

Pada November 2007, boikot oposisi menghalangi Majelis Nasional untuk memilih presiden baru, dan jabatan tersebut dibiarkan kosong.

Ketika Timur Tengah dilanda Arab Spring, Nasrallah dipaksa mengambil keputusan sulit. Dia mendukung pemberontakan di Tunisia, Mesir, dan Bahrain pada 2011. Namun ketika sekutunya di Suriah, Bashar al-Assad, menghadapi protes dan perang saudara, Nasrallah awalnya diam saja.

Pada 2013, ia mulai membenarkan dukungan material Hizbullah kepada pemerintah Suriah dalam perang saudara, dilansir Britannica

5. Wanti-wanti soal konflik Hamas-Israel

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Pekan lalu, Nasrallah mengemukakan bahwa Hizbullah terbuka untuk segala kemungkinan yang terjadi. Ia juga mendesak negara-negara Arab untuk mengambil tindakan atas kejahatan Israel. 

Ia mengatakan, siapa pun yang ingin mencegah perang regional harus segera menghentikan konflik di Jalur Gaza. Pemimpin Hizbullah itu menambahkan bahwa eskalasi lebih lanjut di front Lebanon adalah kemungkinan yang nyata. 

“(Tujuan Hizbullah) tang pertama adalah menghentikan perang di Gaza dan yang kedua agar Hamas menang dalam perang ini,” katanya.

Sejauh ini, belum ada indikasi mengenai langkah Hizbullah membela Hamas di Gaza. Namun, pasukan Israel dengan pejuang Hizbullah sudah saling melepas tembakan di perbatasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us