Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penembakan Orlando: 50 Orang Tewas, Pelaku Mengucap Janji Setia pada ISIS

cbsnews.com
cbsnews.com

Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, secara keras mengutuk penembakan massal di sebuah klub malam gay di Orlando yang merenggut 50 orang dan melukai 53 lainnya. Orang nomor satu di Amerika Serikat ini menyebut aksi ini sebagai pembantaian paling mengerikan dalam sejarah Amerika.

Dilansir CNN.com, (13/6), jumlah korban tewas dalam serangan di Orlando ini melampui jumlah korban tewas yang pernah terjadi dalam pembantaian di Tech University Virginia tahun 2007 yang mencapai 32 orang. Satuan Special Weapon Attack Team (SWAT) beranggotakan delapan orang menerobos klub malam gay 'Pulse'. Para petugas akhirnya berhasil menembak mati pelaku.

Penembakan massal di klub malam Pulse, Orlando ini dilakukan oleh Omar Mateen. Seperti apa sosok pelaku yang menembaki 50 orang di klub malam gay pada hari Minggu (12/6) pukul 02.00 pagi waktu AS atau semalam WIB ini?

1. Omar Mateen adalah warga asal Florida, Amerika Serikat yang berusia 29 tahun.

Default Image IDN
Default Image IDN

Omar Mateen merupakan warga asal Fort Pierce, Florida, Amerika Serikat. Diketahui bahwa Omar masih berusia 29 tahun.

2. Omar Mateen, menembaki 100 orang di Orlando.

Default Image IDN
Default Image IDN

Dia menjadi tersangka penembakan massal hingga menewaskan sedikitnya 50 orang dan lebih 53 orang lainnya luka-luka di Pulse Orlando, sebuah klub malam di Orlando.

3. Orangtua Omar Mateen berasal dari Afghanistan.

Default Image IDN
Default Image IDN

Orangtua Mateen berasal dari Afghanistan. Dia lahir di New York, namun tinggal di sebuah apartemen di Fort Pierce, Florida, berjarak lebih dari 100 mil dari Orlando.

4. Mateen masuk dalam radar orang radikal di Amerika.

Default Image IDN
Default Image IDN

Tersangka pernah dipantau FBI. Pada tahun 2013 dia membuat komentar keras kepada rekan kerjanya. Lalu pada tahun berikutnya, Mateen dikaitkan dengan orang radikal di Amerika yang menjadi pengebom bunuh diri di Suriah. Mateen sendiri masuk dalam radar pejabat keamanan Amerika untuk beberapa waktu, namun bukan target penyelidikan khusus.

5. Sebelum melakukan aksinya, Mateen sudah membeli beberapa senjata.

Default Image IDN
Default Image IDN

Mateen pernah membeli dua senjata, pistol dan senjata laras panjang beberapa hari sebelum peristiwa penembakan. Senjata yang digunakan untuk menyerang adalah pistol Glock dan senapan serbu AR-15.

Mateen punya dua senjata api legal yang perizinannya berakhir pada bulan September 2017. Dia bekerja untuk perusahaan keamanan G4S sejak tahun 2007.

6. Mateen pernah gagal mempertahankan rumah tangga akibat KDRT.

Default Image IDN
Default Image IDN

Catatan publik juga menunjukkan Mateen bercerai tahun 2011. Mantan istrinya mengatakan, Mateen melakukan kekerasan, emosi tidak stabil dan sering memukul saat masih berumah tangga. Sang istri bertemu Mateen melalui sosial media sekitar delapan tahun lalu dan pindah ke Florida untuk menikahinya. Mateen kemudian menikah lagi dan diduga punya anak laki-laki dari istri barunya.

7. Mateen diduga sebagai simpatisan ISIS.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/om-abcnews-7a6bebba2ea60adfaded04a9ad3a04a0.jpg

Di tengah serangan, Mateen sempat menelepon 911 dan berjanji setia kepada ISIS. Pendukung ISIS pun bersorak atas pembantaian ini melalui sosial media. Kelompok ISIS pun langsung melakukan propaganda dengan mengklaim bahwa Omar adalah "pejuang" ISIS. Tetapi, tidak ada bukti ISIS telah melakukan pengarahan dan memiliki pengetahuan sebelum peristiwa terjadi

Berikut beberapa kumpulan foto di tempat kejadian.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/landscape-1465740358-gettyimages-539534464-7aea02514ebcfa8efa88995858f31304.jpg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/om-trbimg-068758da13f5a3bd4c121fe54cc220c2.jpg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/om-telegraph-7cf7664bcbb83169cb57d5ec779c60c2.jpg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/575d8d872200002d00f807bb-a029c25a15e3f5f7f8f75ed4ab1e85b2.jpeg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/575d8d4b1500002a0073a143-843e22ce3ef269d360eaafe76f1973d8.jpeg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/575d6a851500002f001b8f14-0625efad7c06eab1e226260e355b7cd4.jpeg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/575d6a841500002b0073a116-e73c9867803377d595bb66ea998f71ce.jpeg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/575d6a7f1500002b0073a115-c10dd7bd6bb9d478292ae7501e3d7ce4.jpeg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/575d6a7e1500002f001b8f10-359e6ec0e49cf3254d60f929cbc18869.jpeg
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160613/575d6a7d2200002e00f8078f-51cd8e0396add8141ebe8e453f18703d.jpeg
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us