Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Publik Peru Marah Atas Skandal Vaksinasi Diam-diam Pejabat

Presiden Dewan Menteri, Violeta Bermúdez dan Presiden Peru, Francisco Sagasti. twitter.com/pcmperu/

Lima, IDN Times - Presiden Peru, Francisco Sagasti mengungkapkan jika ratusan pejabat di Peru sudah disuntik vaksin secara diam-diam. Setelah terkuaknya vaksinasi mantan Presiden Martin Vizcarra beserta istrinya sejak bulan Oktober tahun lalu dan menyusul pejabat lainnya. 

Lantas hal ini menjadi permasalahan besar di Peru dan menyusul kemarahan publik lantaran terkuaknya skandal di saat terjadinya krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi COVID-19. 

1. Ratusan pejabat terlibat skandal vaksinasi

Pada hari Senin (15/02) malam Presiden Peru, Francisco Sagasti melontarkan bahwa sebanyak 487 pejabat sudah mendapatkan suntikan vaksin Sinopharm secara diam-diam. Bahkan ia mengungkapkan jika hampir 500 pejabat tersebut memanfaatkan posisinya untuk mendapatkan vaksinasi lebih awal sebelum jadwal vaksinasi. 

Melansir dari CNN, Francisco Sagasti dalam siaran langsung sebuah acara televisi lokal mengungkapkan bahwa, 

"Kita melontarkan kemarahan dan kekecewaan kita setelah mendapat informasi sebanyak 487 orang termasuk pejabat senior mengambil keuntungan dari posisinya untuk diimunisasi dengan vaksin Sinopharm yang digunakan sebagai bahan uji klinis di negara kita"

"Kami marah dan ini menyebabkan sakit yang mendalam karena orang tersebut yang mengisi pemerintahan darurat dan transisi. Mereka gagal untuk memenuhi tugasnya sebagai pelayan publik dan menunjukkan loyalitasnya kepada Presiden Dewan Menteri dan saya"

2. Sebabkan kemarahan publik atas skandal vaksinasi

Pengakuan pemerintah atas 487 pejabat yang terlibat skandal suntikan vaksin secara VIP ini membuat marah publik Peru. Hal ini juga berkaitan dengan masalah kesenjangan di negara Amerika Selatan tersebut lantaran diterpa pandemi yang merenggut nyawa sebanyak 310 dokter. 

Mengutip dari AP News, pada hari Rabu (17/02) perawat dan dokter yang berada di lingkungan kumuh Lima menggelar protes atas vaksinasi rahasia tersebut. Mereka menggantungkan tanda dan tulisan dengan kalimat, "Mendapatkan vaksin adalah hak kita."

Melansir dari The New York Times, seorang dokter di kota Iquitos bernama Cesar Ramal yang pernah diterbangkan ke Lima karena terinfeksi COVID-19 mengaku memrotes dan berkata,

"Bagaimana bisa mereka mengambil keuntungan dari posisinya seperti ini, mendapatkan vaksinasi sebelum seseorang yang bekerja di garis depan?Bagaimana dengan jutaan warga Peru yang memiliki komplikasi dan tengah dalam resiko tinggi? Ini memang luar biasa"

3. Representatif Vatikan di Peru juga ikut disuntik vaksin

Melaporkan dari AP News, representatif Vatikan di Peru bernama Nicola Girasoli mengaku juga mendapatkan suntikan vaksin Sinopharm. Ia mendapatkan vaksin ketika menyelenggarakan konsultan isu etikal terkait dengan uji coba perusahaan farmasi Sinopharm di Peru bulan September lalu. 

Pihak persekutor juga tengah mencari peluang untuk memberi jeratan kriminal terhadap para pejabat yang terlibat dalam skandal vaksinasi ini, meliputi mantan Presiden Martin Vizcarra, mantan Menlu Elizabeth Astete, mantan Menkes Pilar Mazzetti dan pejabat lain yang terlibat di dalamnya, dilaporkan dalam The New York Times

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us