Putra Eks Presiden Zimbabwe Ditangkap karena Merusak Mobil

Jakarta, IDN Times - Putra mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, bernama Robert Mugabe, telah ditangkap dan hadir di pengadilan di ibu kota Harare, pada Senin (20/2/2023). Dia menghadapi tuduhan merusak mobil dan properti di sebuah pesta di Harare.
Mobil itu dilaporkan mengalami kerusakan kaca. Mugabe juga menghadapi dua dakwaan penyerangan terhadap seorang petugas polisi. Dia menyangkal tuduhan itu dan mengatakan tidak bersalah.
1. Penyelesaian coba dilakukan di luar hukum

Melansir The Guardian, Mugabe muda tidak ditahan setelah sidang tapi pengacaranya, Ashiel Mugiya, mengatakan bahwa kliennya masih menghadapi dakwaan dan sedang merundingkan penyelesaian di luar pengadilan dengan pihak pelapor.
"Tidak, dakwaan tidak ditarik. Negara memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada para pihak untuk bernegosiasi,” kata Mugiya.
Pihak berewenang memberikan kesempatan kedua belah pihak menyelesaikan masalah di luar hukum karena pihak pelapor adalah teman Mugabe, Sindiso Nkatazo. Polisi mengatakan kerusakan itu senilai 12 ribu dolar AS (Rp182 juta).
2. Kontroversi terkait putra mantan presiden Zimbabwe
Mugabe muda telah dikabarkan mengikuti berbagai pesta dan pengeluaran mewah. Dalam satu kejadian, dia menyaksikan adik laki-lakinya menuangkan sebotol sampanye seharga 200 ribu pound sterling (Rp3,6 miliar) ke jam tangan mewah untuk membuktikan bahwa jam tersebut tahan air.
Pada 2017, Grace, ibu dan istri kedua ayahnya, dituduh menyerang model Afrika Selatan berusia 20 tahun yang dia temukan bersama putranya setelah keluar malam di sebuah hotel di distrik Sandton kelas atas Johannesburg.
Mugabe pada tahun lalu menggambarkan dirinya sebagai pemain bola basket, arsitek, dan fanatik gym.
“Saya bergegas dan saya menikmati bersosialisasi dengan orang-orang. Saya tetap sederhana," katanya kepada seorang pewawancara pada saat itu.
3. Mugabe muda telah berdamai dengan presiden saat ini

Melansir BBC, mantan Presiden Mugabe merupakan pemipin perjuangan tahun 1970-an melawan pemerintahan minoritas kulit putih di Zimbabwe yang dulu disebut Rhodesia. Kemudian dia dituduh menggunakan kekerasan untuk memenangkan pemilihan dan menghancurkan ekonomi Zimbabwe.
Dia meninggal pada 2019 pada usia 95 tahun, dua tahun setelah dipaksa mengundurkan diri setelah 37 tahun berkuasa. Posisinya sebagai presiden digantikan oleh mantan wakilnya Emmerson Mnangagwa.
Hubungan antara Mnangagwa dan keluarga Mugabe menjadi tegang setelah mereka menuduhnya mengkhianati pemimpin lama Zimbabwe. Sebelum kematiannya pada 2019, Mugabe menggambarkan Mnangagwa, mantan wakilnya, sebagai salah satu penyiksa.
Janda Mugabe, Grace, memendam ambisi untuk menggantikan suaminya, tapi dikesampingkan oleh pendukung dari Mnangagwa.
Namun, Mugabe muda telah berdamai dengan Presiden Mnangagwa dan tahun lalu menghadiri pertemuan massa dan dia secara terbuka disambut kembali ke partai Zanu yang berkuasa.