Rekor! Meksiko Sita Lebih dari Satu Ton Narkoba

- Tentara dan marinir Meksiko menyita lebih dari satu ton pil fentanil di Sinaloa
- Penyitaan fentanil senilai Rp6,3 triliun merugikan kelompok kriminal terorganisir
- Penyitaan terbesar dalam sejarah Meksiko dilakukan setelah ancaman tarif tinggi dari Presiden AS
Jakarta, IDN Time -Tentara dan marinir Meksiko menyita lebih dari satu ton pil fentanil di negara bagian Sinaloa. Penyitaan dilakukan di dua properti di kotamadya Ahome dan diumumkan pada Selasa (3/12/2024) malam.
Para pejabat menyebut penyitaan narkoba jenis opioid sintetis itu sebagai penyitaan terbesar dalam sejarah Meksiko. Pejabat keamanan tinggi menjelaskan bahwa penggerebekan dilancarkan setelah pasukan melihat dua pria membawa senjata, berlari masuk ke dua rumah ketika dikejar.
1. Merugikan kelompok kriminal senilai Rp6,3 triliun

Dari dua rumah yang digerebek, total fentanil yang disita mencapai 1.100 kilogram. Rinciannya, tentara menemukan sekitar 300 kilogram di satu rumah, dan di rumah lainnya sebuah truk berisi sekitar 800 kilogram fentanil yang sebagian besar berbentuk pil.
Dilansir Reuters, penegak hukum mengatakan bahwa penyitaan itu setara dengan 20 juta dosis fentanil dan menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 400 juta dolar (Rp6,3 triliun) bagi kelompok penjahat terorganisir.
Penyitaan ini terjadi setelah faksi Kartel Sinaloa saling terlibat dalam pertempuran sengit. Selain itu, penyitaan juga terjadi ketika Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tinggi jika Meksiko tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan aliran narkoba dan migrasi ilegal.
2. Penangkapan besar usai mendapat tekanan dari AS
Tindakan penyitaan fentanil telah menurun tahun ini di Meksiko. Para analis keamanan melihat bahwa waktu penggerebekan dengan ancaman Trump mungkin bukan suatu kebetulan.
"Jelas bahwa pemerintah Meksiko telah mengatur waktu penyitaan fentanil. Namun, di bawah tekanan Donald Trump, tampaknya pemerintahan Presiden Claudia Sheinbaum bersedia meningkatkan penangkapan pengedar dan penyitaan narkoba yang dituntut Washington," kata analis keamanan David Saucedo.
Dia menjelaskan bahwa Meksiko tidak melihat fentanil sebagai masalahnya sendiri. Selain itu, memerangi peredaran narkoba tersebut sepertinya bukan prioritas. Pengkapan besar hanya terjadi jika ada tekanan dari AS.
3. Penyitaan dilakukan usai penyelidikan beberapa waktu

Opioid sintetis, termasuk fentanil, telah disalahkan menyebabkan kematian sekitar 70 ribu orang setiap tahun di AS akibat overdosis. Para pejabat AS telah meningkatkan upaya untuk menyitanya saat obat-obat tersebut masuk melalui perbatasan.
Dilansir Associated Press, fentanil yang masuk ke AS sering berbentuk pil yang dibuat di Meksiko dari bahan kimia yang sebagian besar diimpor dari China. Pada Rabu (4/12/2024), Presiden Sheinbaum mengatakan bahwa penyitaan terbaru merupakan penyelidikan yang berlangsung selama beberapa waktu dan membuahkan hasil.
Menurut Saucedo, penyitaan tersebut sangat besar. Namun jika tidak membubarkan laboratoriumnya, produksi semacam itu akan terus berlanjut di masa mendatang.