Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Relokasi Warga Palestina Hambat Two State Solution

ilustrasi (Unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
ilustrasi (Unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
Intinya sih...
  • Indonesia menolak pemindahan paksa warga Palestina yang dapat menghambat Solusi Dua Negara.
  • Indonesia serukan penghormatan terhadap hukum internasional dan hak rakyat Palestina.
  • Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana menguasai Jalur Gaza dan Arab Saudi menolak usulan tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Indonesia menegaskan penolakan dalam upaya pemindahan paksa warga Palestina. Relokasi, ditegaskan Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri, bisa menghambat Solusi Dua Negara.

"Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis Wilayah Pendudukan Palestina," demikian dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri RI di akun X resminya, Rabu (5/2/2025).

Indonesia menegaskan tindakan tersebut menghambat pula terwujudnya Palestina yang berdaulat.

"Tindakan semacam itu akan menghambat terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagaimana dicita-citakan oleh Solusi Dua Negara (Two State Solution) berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tegas Kemlu.

1. Indonesia serukan penghormatan terhadap hukum internasional

Indonesia menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasional. Khususnya, hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta kembali ke Tanah Air.

"Indonesia kembali menegaskan bahwa satu-satunya jalan layak menuju perdamaian abadi di kawasan adalah dengan menyelesaikan akar penyebab konflik: pendudukan ilegal dan berkepanjangan oleh Israel atas wilayah Palestina," lanjut pernyataan Kemlu.

2. AS mau kuasai dan kembangkan Gaza

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan proposal yang menyatakan, pihaknya dapat menguasai Jalur Gaza usai warga Palestina terusir. Dia mengisyaratkan, AS akan mengambil alih kepemilikan wilayah pesisir tersebut dan mengembangkannya secara ekonomi.

Jalur Gaza yang diambil alih AS itu rencananya akan dikembangkan secara ekonomi menjadi tempat "fenomenal", agar banyak negara dapat hidup dengan damai.

"Jika perlu, kami akan melakukannya, kami akan mengambil alih bagian itu, kami akan mengembangkannya, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan itu akan menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah," kata Trump.

3. Negara Arab menolak usulan Trump

Sejumlah negara Arab, termasuk Arab Saudi, menolak usulan Trump untuk memindahkan warga Palestina. Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, disebutkan seruan Palestina merdeka adalah posisi yang teguh, tegas, dan tak tergoyahkan.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menegaskan pihaknya tidak akan berhenti berupaya untuk mendirikan Palestina yang merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.

Laporan: Marcheilla Ariesta

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us