Ricuh Karnaval Notthing Hill: 8 Ditikam, 334 Ditangkap

- Karnaval Notting Hill diwarnai oleh 8 kasus penikaman dan 334 penangkapan
- Polisi London menyerukan masyarakat untuk membantu mencegah kekerasan lebih lanjut
- Acara tahunan ini menantang bagi polisi dengan lebih dari satu juta pengunjung
Jakarta, IDN Times - Karnaval Notting Hill, yang diperkirakan akan dihadiri oleh satu juta orang, tercoreng oleh aksi kekerasan dari oknum tidak bertanggung jawab. Pada puncak acara tersebut, dilaporkan ada delapan kasus penikaman, dengan beberapa korban mengalami luka kritis. Insiden ini memaksa polisi untuk menggunakan kewenangannya dengan menangkap 334 orang atas berbagai tindak kejahatan.
Pihak Kepolisian London menyerukan pada Senin pagi (26/08) kepada masyarakat untuk memberikan informasi kepada kepolisian atau menghubungi Crimestoppers secara anonim guna mencegah kekerasan lebih lanjut di Karnaval Notting Hill, setelah terjadinya serangkaian kasus penikaman.
1. 8 orang diserang dan 334 orang ditangkap di hari Karnaval Notting Hill
Acara Karnaval Notting Hill yang disebut sebagai acara komunitas terbesar di dunia telah dirusak oleh kekerasan yang tidak dapat diterima. Acara tersebut dilaksanakan selama dua hari di akhir pekan dan diperkirakan setidaknya ada satu juta orang yang datang untuk bersenang-senang. Namun, telah dilaporkan adanya 8 kasus penikaman dan 334 orang ditangkap selama acara tersebut berlangsung, kata Kepolisian Metropolitan, melansir BBC.
Pada hari Minggu, terjadi 3 kasus penusukan, salah satu korbannya adalah seorang ibu berusia 32 tahun yang nyaris terbunuh setelah ditikam dan masih dalam kondisi kritis. Sedangkan, pada hari Senin, lima orang ditikam dengan dua orang mengalami luka kritis.
Kepolisian juga mengatakan ada 50 petugas yang terluka selama kejadian, dan sebagian besar penangkapan disebabkan oleh tindak kekerasan, perampokan, kekerasan seksual, pelanggaran narkoba, dan kepemilikan senjata berbahaya. Salah satu yang ditangkap adalah seorang pria karena percobaan pembunuhan di Hackney.
2. Kekerasan di acara Karnaval Notting Hill setiap tahun
Menurut kepolisian, acara tahunan tersebut adalah acara yang menantang bagi polisi. Sekitar 7.000 petugas dikerahkan ke pesta tersebut untuk mencegah adanya pelanggaran dan kekerasan, karena lebih dari satu juta orang diperkirakan hadir di karnaval pada hari Senin. Namun, sayangnya, sebagian orang datang sebagai kesempatan untuk melakukan kejahatan, termasuk kekerasan, menurut polisi.
"Kami lelah mengucapkan kata-kata yang sama setiap tahun. Kami lelah memberi tahu keluarga bahwa orang yang mereka cintai terluka parah, atau lebih buruk lagi. Kami lelah melihat TKP di Karnaval," kata Ade Adelekan, Wakil Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan London.
Ia juga menyerukan kepada masyarakat untuk memberikan informasi jika mengetahui insiden penikaman ini atau informasi tentang seseorang yang berniat melakukan kejahatan saat datang ke karnaval.
Pada acara karnaval tahun lalu, terjadi 8 kasus penusukan dan 275 penangkapan sepanjang acara.
3. Karnaval Notting Hill telah berlangsung selama 50 tahun

Karnaval Notting Hill telah berlangsung di London Barat pada tanggal 25 Agustus 2024. Acara ini telah berlangsung selama dua hari pada akhir pekan dan menjadi salah satu festival terbesar. Karnaval ini berakar dari Karibia dimulai pada tahun 1966 dan diawali dengan tujuan menyatukan berbagai komunitas imigran yang tinggal di London Barat.
Pada 17 Mei 1959, seorang tukang kayu berusia 32 tahun dan calon pengacara yang tinggal di Notting Hill ditemukan meninggal akibat pembunuhan yang bermotif rasial di Southam Street, Notting Hill. Saat itu, keadaan Notting Hill memang sedang tegang akibat rasisme yang tinggi.
Setelah kematiannya, tekanan dari para aktivis untuk mendorong penyelidikan meningkat di Whitehall karena polisi dianggap tidak serius untuk mengungkap pembunuhan tersebut dan adanya tuduhan bahwa polisi mencoba menutupi-nutupi kasus.
Untuk meredakan ketegangan rasial di Notting Hill, ditambah setelah terjadinya pembunuhan Cochrane, banyak kegiatan diadakan oleh penduduk lokal dan para aktivis yang mengarah pada pesta jalanan anak-anak.
"Kami merasa bahwa meskipun orang India Barat, Afrika, Irlandia, dan banyak negara lain semuanya tinggal di daerah yang sangat padat, komunikasi di antara kami sangat sedikit. Jika kami dapat menulari mereka dengan keinginan untuk berpartisipasi, maka ini hanya akan menghasilkan hasil yang baik," kata Rhaune Laslett. Pesta jalanan yang diselenggarakan pada tahun 60-an inilah yang kemudian berubah menjadi Karnaval Notting Hill.