RS Indonesia di Gaza Layani 444 Korban Luka Serangan Israel

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Indonesia yang berada di Jalur Gaza terus melayani korban terluka dan menerima puluhan jasad korban tewas dari gempuran Israel.
“RS Indonesia, rumah sakit sumbangan rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina menjadi garda terdepan dalam penanganan korban serangan Israel, khususnya di Jalur Gaza bagian Utara,” sebut keterangan dari MER-C, Selasa (10/10/2023).
“Hingga hari ke-3 perang, RS Indonesia yang berjarak hanya 2,5 km dari perbatasan Israel tidak pernah sepi dari suara sirine akibat hiruk pikuk ambulans memasuki area rumah sakit. Korban tewas dan luka terus berdatangan,” lanjut pernyataan itu.
1. RS Indonesia layani ratusan korban luka
Dikutip dari akun X @mercindonesia, relawan MER-C Indonesia di Gaza melaporkan, hingga kemarin RS Indonesia telah menangani sedikitnya 66 korban tewas dan 444 korban luka.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban serangan Israel di seluruh Jalur Gaza terus bertambah. Adapun korban jiwa saat ini mencapai 493 orang dan korban luka-luka mencapai 2.751 orang.
2. Israel blokade penuh Jalur Gaza

Sementara itu, Israel mengumumkan telah memblokade penuh terhadap Jalur Gaza, termasuk melarang akses pengiriman makanan dan air ke wilayah yang memanas sejak Sabtu tersebut.
Pada Senin (9/10/2023), Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan, pihak berwenang akan memutus aliran listrik dan memblokade makanan dan bahan bakar sebagai upaya pengepungan total Gaza yang dikuasai Hamas. Langkah itu adalah bagian dari perang yang telah diumumkan Israel.
“Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas, semuanya ditutup,” kata Gallant.
3. Israel pegang kendali perbatasan
Juru Bicara Militer, Daniel Hagari, mengatakan, setelah pertempuran sengit dengan Hamas berlangsung sekitar 48 jam, Israel telah memiliki kendali atas komunitas perbatasannya. Meskipun ada beberapa insiden, menurutnya, tidak terjadi pertempuran di masyarakat pada Senin.
Kemungkinan, ujar dia, para pejuang juga masih berada di wilayah Israel. Hagari mengatakan, 15 dari 24 komunitas yang berada di perbatasan telah dievakuasi, sementara sisanya akan dikosongkan dalam beberapa hari mendatang.