Kepung Hamas, Israel Umumkan Blokade Penuh Jalur Gaza

Jakarta, IDN Times - Israel umumkan blokade penuh terhadap Gaza, termasuk melarang akses pengiriman makanan dan air ke wilayah yang memanas sejak Sabtu (7/10/2023) tersebut. Israel menyatakan perang usai pejuang Hamas melakukan serangan terbesarnya ke Israel dalam beberapa dekade pada Sabtu.
Pada Senin (9/10/2023), Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan pihak berwenang aka memutus aliran listrik dan memblokade makanan dan bahan bakar sebagai upaya pengepungan total Gaza yang dikuasai Hamas. Langkah itu adalah bagian dari perang yang telah diumumkan Israel.
“Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza… Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas, semuanya ditutup,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan video, dikutip Al Jazeera.
1. Israel memegang kendali atas komunitas perbatasannya
Juru bicara militer, Daniel Hagari, mengatakan setelah pertempuran sengit dengan Hamas berlangsung sekitar 48 jam, Israel telah memiliki kendali atas komunitas perbatasannya. Meskipun ada beberapa insiden, menurutnya, tidak terjadi pertempuran di masyarakat pada Senin.
Dia juga menambahkan, kemungkinan para pejuang masih berada di wilayah Israel. Hagari juga mengatakan bahwa 15 dari 24 komunitas yang berada di perbatasan telah dievakuasi, sementara sisanya akan dikosongkan dalam beberapa hari mendatang.
Di sisi lain, kepada Associated Press, juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua mengatakan bahwa kelompok pejuangnya masih bertempur di luar Gaza dan telah menangkap lebih banyak warga Israel pada Senin pagi.
2. Israel mobilisasi 300 ribu tentara cadangan

Dilansir Al Jazeera, selain menangkap warga Israel, pejuang Hamas juga bertujuan membebaskan tahanan Palestina yang ditahan Israel di masa lalu. Hagari mengatakan, Israel telah memanggil 300 ribu tentara cadangan untuk melakukan mobilisasi besar-besaran.
Mobilisasi pasukan yang dilakukan Israel bertujuan untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas. Kelompok Hamas memulai memerintah Gaza sejak 2007, setelah mengusir pasukan Otoritas Palestina yang diakui secara internasional.
Dalam serangan udara terbarunya, militer Israel mengatakan mereka telah menghancurkan sebagian besar Beit Hanoun, kota yang berada di timur laut Gaza. Hagari mempercayai bahwa kota tersebut digunakan Hamas untuk melancarkan serangannya. Namun, sejauh ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan atas serangan tersebut.
3. Kekhawatiran warga Gaza atas blokade Israel
Dilansir The National News, warga Gaza semakin khawatir akan akes makanan, bahan bakar, dan listrik, menyusul pengumuman Gallant tentang blokde total di Jalur Gaza.
Seorang warga Gaza, Waseem mengatakan dirinya tidak memiliki rencana lain lagi atas penutupan tersebut. Dia juga megatakan bahwa toko terdekat yang merupakan harapan terakhirnya untuk memberi makan pada keluarganya kini telah hancur.
“Tidak ada rencana B,” kata Waseem. “Kami tidak bisa menimbun bahan bakar atau makanan tambahan. Tidak ada generator yang bisa dibeli. Tidak ada toko yang tersedia,” katanya.
“Ada yang besar di dekat saya. Serangan pendudukan menghancurkannya. Ada lebih dari 60 orang yang mati syahid dan 40 orang terluka parah,” imbuh Waseem.