Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Akui Telah Kehilangan Banyak Pasukan, Semakin Melemah?

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (pixabay.com/DimitroSevastopol)
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (pixabay.com/DimitroSevastopol)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengakui bahwa Rusia telah kehilangan banyak pasukannya dalam invasinya ke Ukraina. Peskov juga menyatakan bahwa terjadi peningkatan korban yang jatuh setiap harinya dari pihak Rusia. 

"Kami mengalami kerugian yang signifikan dari pasukan. Dan itu adalah tragedi besar bagi kami" kata Peskov dalam wawancara dengan Sky News pada Kamis (7/4/2022).

1. Tidak merinci jumlah pasti pasukan Rusia yang gugur

Dalam pernyataannya tersebut, Dmitry Peskov tidak menyebut jumlah pasti pasukan Rusia yang telah gugur dalam invasi ke Ukraina. Namun, ketika ditanyai apakah perang tersebut membuat Rusia terhina mengingat jumlah gugurnya pasukan Rusia, Peskov menjawabnya dengan gambaran bahwa jumlah kehilangan tersebut merupakan "tragedi besar" bagi Rusia.

Pada akhir Maret lalu, Rusia mengumumkan bahwa pihaknya telah kehilangan 1.351 tentara dan 3.825 lainnya terluka. Namun, seorang pejabat tinggi NATO, meperkirakan pada akhir Maret lalu bahwa Rusia telah kehilangan sekitar 7 ribu hingga 15 ribu tentaranya selama 4 minggu invasi.

2. Dmitry Peskov diduga keceplosan

Seorang konsultan senior di salah satu lembaga think tank, Chatham House, Keir Giles, melihat bahwa narasi yang disampaikan oleh Peskov dalam wawancara dengan Sky News tidak biasa disampaikan oleh pihak Rusia. Menurutnya, seorang pejabat Rusia biasanya tidak akan mengakui kerugian besar yang dialami pihaknya.

Giles mengatakan kepada Sky News: "Dia mengakui pada saat yang tidak dijaga bahwa ada korban yang signifikan di pihak Rusia dan itu adalah terobosan besar dalam narasi negara Rusia".

"Itu adalah sesuatu yang belum pernah kami dengar dari Rusia, baik berbicara dengan dunia luar, atau dengan penduduknya sendiri " tambahnya.

Dalam wawancara itu, Giles juga mengamati bahwa Peskov kelihatan seperti sedang kehabisan kata-kata ketika dia dihujani pertanyaan yang mengarah pada kemungkinan Putin diadili sebagai penjahat perang. Giles melihat ada kesempatan untuk mengorek lebih banyak informasi dari pemerintah Rusia yang dikenal sering kali denial.

3. Rusia telah tarik seluruh pasukannya dari utara Ukraina

Pada Jumat (8/4/2022), Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa Rusia telah menarik secara penuh pasukannya dari Ukraina bagian utara dilansir dari The Guardian. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Rusia menarik pasukannya ke wilayahnya dan ke Belarus. 

Intelijen Inggris menduga bahwa pasukan tersebut akan dibekali ulang untuk kemudian dikirim kembali ke timur untuk bertempur di Donbas. Pemindahan secara massal diperkirakan akan memakan waktu hingga seminggu. 

Selain itu, Dmytro Zhyvytsky, walikota Sumy, mengumumkan bahwa kotanya telah bebas sepenuhnya dari pasukan Rusia. Namun, ia menambahkan bahwa ledakan masih terdengar akibat aktivitas tugas penyelamat yang membuang amunisi yang ditinggal Rusia.

“Jika Anda mendengar ledakan (dan ada banyak ledakan dalam beberapa hari terakhir) - itu adalah tim penyelamat dan bahan peledak. Mereka menetralkan amunisi yang ditinggalkan oleh militer Rusia di tanah kami,” kata walikota Sumy dilansir dari The Guardian.

“Ada banyak daerah yang ditambang dan belum dijelajahi. Jangan mengemudi di pinggir jalan dan jangan menggunakan jalan hutan. Jangan mendekati peralatan yang hancur, ” tambahnya.

Sementara bagian utara Ukraina mengalami deeskalasi, pertempuran dilaporkan masih berlangsung di selatan dan timur Ukraina. Pasukan Rusia dikabarkan telah bergerak semakin ke selatan melalui Kota Izium yang dibawah kendalinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us