Rusia Ancam NATO: Kirim F-16 ke Ukraina Bakal Rasakan Akibatnya!

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, buka suara soal kemungkinan negara-negara Barat memasok jet tempur F-16 ke Kiev.
Menurutnya, itu akan menimbulkan banyak pertanyaan terkait keterlibatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam perang Rusia-Ukraina.
“Tidak ada infrastruktur untuk pengoperasian F-16 di Ukraina dan jumlah pilot serta personel pemeliharaan yang dibutuhkan juga tidak ada,” kata Antonov melalui pesan Telegram kedutaan pada Senin (22/5/2023), dilansir Al Jazeera.
“Apa yang akan terjadi jika pesawat tempur Amerika lepas landas dari lapangan terbang NATO, yang dikendalikan oleh ‘sukarelawan’ asing?” sambung dia.
1. AS akan dukung lewat program pelatihan jet tempur F-16 untuk pilot Ukraina

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy gencar meminta negara-negara Barat memasok jet tempur tersebut. Namun, ada kekhawatiran bahwa Rusia akan menanggapinya lewat eskalasi serangan secara penuh.
Terlepas dari kekhawatiran itu, beberapa negara anggota NATO telah memberi sinyal agar Ukraina memperoleh jet tersebut.
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sepakat membangun koalisi internasional, yang ditujukan memasok F-16 ke Ukraina.
Kemudian pada Jumat, Presiden AS Joe Biden memberikan dukungan melalui program pelatihan F-16 untuk pilot Ukraina. Itu diumumkan setelah Zelenskyy meyakinkan Biden bahwa pesawat tersebut tidak akan digunakan di luar wilayah Ukraina.
2. Negara pemasok F-16 ke Ukraina akan hadapi risiko kolosal

Menanggapi pernyataan Biden, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan, negara-negara Barat akan menghadapi risiko kolosal jika memasok jet tersebut.
Antonov mengatakan, setiap serangan Ukraina di Krimea akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia. Untuk diketahui, wilayah Krimea dianeksasi oleh Moskow pada 2014.
“Penting bagi AS untuk sepenuhnya menyadari tanggapan Rusia,” ujar Antonov.
3. Situasi terkini perang Rusia-Ukraina
Sementara, beberapa pakar pertahanan udara mengatakan, Ukraina dengan F-16 bisa unggul atas angkatan udara Rusia. Namun, kata mereka, itu perlu dikombinasikan dengan rudal dan radar yang kuat, yang juga harus disediakan oleh negara Barat.
Mereka menambahkan, persediaan seperti itu berisiko menarik NATO terlibat secara langsung dalam perang di Ukraina.
Terkait kondisi di medan tempur, Ukraina mengatakan bahwa pasukannya masih bergerak di sisi timur kota Bakhmut yang hancur. Namun, pergerakan mereka menurun seiring banyaknya pasukan Rusia, dikutip dari Reuters.
Pada Sabtu, Rusia mengaku telah menguasai Bakhmut sepenuhnya. Akan tetapi, seorang pejabat Ukraina mengatakan bahwa tentara Kiev masih menguasai sebagian kecil kota.