Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Dukung Penuh Serbia Soal Konflik Kosovo

Ilustrasi bendera Rusia. (instagram.com/lyric_poetry)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia mengungkapkan kesediaannya untuk mendukung penuh Serbia apabila konflik bersenjata pecah di Kosovo. Hal ini diungkapkan menyusul adanya pemblokiran jalan dari warga etnis Serbia yang bermukim di Kosovo bagian utara. 

Serbia selama ini dikenal sebagai sekutu terdekat Rusia di kawasan Balkan sebab keduanya mewarisi budaya dan bahasa yang hampir sama. Atas hal itulah, Serbia enggan memberikan sanksi kepada Rusia terkait invasi Ukraina, meskipun terus mendapat tekanan dari Uni Eropa. 

1. Parlemen Rusia sebut konflik Serbia-Kosovo bisa sangat berbahaya

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh anggota parlemen Federasi Rusia, Vladimir Dzhabarov, dalam wawancaranya dengan RIA Novosti pada Senin. Ia menyebut konflik di Kosovo sangat berbahaya karena berada di tengah Eropa. 

"Situasi di sana bisa saja berakhir dengan konflik bersenjata dan selama negara-negara NATO masuk di sana. Tentu saja, ada bahaya, di mana negara lain yang beraliansi dengan Serbia juga dapat masuk dalam konflik tersebut," katanya. 

Dilaporkan TASS, Kremlin juga mengatakan bahwa Moskow menginginkan agar otoritas setempat menghormati hak yang dimiliki oleh warga etnis Serbia yang tinggal di Kosovo. 

"Kita harus berterima kasih, kita berhasil mencegah hal buruk terjadi pada malam kemarin, tapi situasi hanya ditunda selama satu bulan. Ini penting untuk menunjukkan kehatihatian dari kedua pihak. Kami mendukung kedamaian dan perkembangan posisi Belgrade dalam konteks ini," ungkap Dmitry Peskov. 

2. Rusia mendesak Kosovo, AS, dan UE untuk menghargai etnis Serbia

Sehari sebelumnya, Rusia sudah menyerukan kepada Kosovo, beserta AS dan Uni Eropa untuk menghentikan provokasi dan menghargai hak milik warga etnis Serbia di Kosovo. Hal ini setelah keputusan PM Albin Kurti untuk mengharuskan pelat nomor dan identitas bagi warga Serbia. 

"Keputusan Pristina ini tidak beralasan dan penuh diskriminasi karena mereka memaksa penggantian identitas pribadi yang merupakan langkah pengusiran etnis Serbia dari Kosovo. Mereka juga ingin membubarkan Insitusi Kosovo Serbia yang berguna memastikan perlindungan hak dari etnis Serbia" tutur Zakharova. 

Menurut media lokal, sirine serangan udara sudah dibunyikan di wilayah yang tak jauh di perbatasan Kosovo-Serbia. Pasalnya, terdengar suara tembakan dan adanya polisi yang dikerahkan ke area perbatasan. 

3. Serbia dan Kosovo saling tuding terkait insiden di perbatasan

Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, menyalahkan Presiden Serbia Aleksandar Vucic atas insiden di perbatasan. Ia menyebut Vucic telah meningkatkan tensi dan memungkinkan timbulnya konflik antara tentara Serbia dan polisi Kosovo. 

Menanggapi pernyataan Kurti, Kementerian Pertahanan Serbia mengungkapkan bahwa Pemerintah Kosovo telah menyebarkan informasi menyimpang. Bahkan, mereka menuding Kosovo sudah menyebarkannya lewat akun media sosial palsu, dilaporkan dari Anadolu Agency.  

Dilaporkan Balkan Insight, pada Minggu malam, media sosial sudah digemparkan dengan informasi menyimpang terkait perang total antara Serbia dan Kosovo. Hal ini setelah adanya barikade jalan yang dilakukan warga etnis Serbia yang menolak penggantian pelat kendaraan. 

Akibatnya, Kosovo sudah menjadi topik pembicaraan utama di Twitter dalam 24 jam terakhir dengan 250.000 cuitan. Pengguna Twitter dari beberapa negara lantas menyebarkan isu perang yang pecah antara Serbia dan Kosovo. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us