Spanyol Tingkatkan Anggaran Pertahanan Demi Capai Target NATO

- Perdana Menteri Spanyol akan tingkatkan anggaran pertahanan untuk capai target NATO
- Alokasi tambahan 20,4 miliar euro untuk mencapai 2% dari PDB pada 2025
- Investasi pertahanan fokus pada kesejahteraan tentara, teknologi, keamanan siber, dan bencana alam
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez, pada Selasa (22/4/2025), mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan pada akhir tahun ini untuk mencapai ambang batas minimal NATO.
Dalam beberapa bulan terakhir, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah memaksa negara-negara Eropa, termasuk Spanyol untuk meningkatkan anggaran pertahanan sesuai ambang batas minimum NATO.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte menyetujui pernyataan Trump bahwa negara-negara Eropa harus memenuhi target alokasi pertahanan. Ia menyebut langkah ini penting untuk mengatasi masalah keamanan di Eropa.
1. Spanyol targetkan alokasi anggaran sebesar 2 persen dari PDB
Sanchez mengatakan bahwa alokasi anggaran pertahanan akan ditambah 20,4 miliar euro (Rp392,8 triliun) untuk mencapai 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sesuai target pada 2025.
"Meski ada tambahan anggaran pertahanan, Spanyol akan tetap menjadi negara pasifis dan investasi baru ini berfungsi sebagai pencegahan dari pihak yang mungkin berpikir untuk menyerang Eropa. Kurang dari satu per lima anggaran akan digunakan untuk membeli senjata," tuturnya, dikutip Euronews.
Dalam rencana tersebut, pemimpin sayap kiri itu menyebut, 35 persen anggaran pertahanan ini akan digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan tentara, 31 persen untuk membeli teknologi dan keamanan siber, 19 persen untuk alat pencegahan, dan hampir 17 persen untuk penangan kedaruratan dan bencana alam.
Ia menambahkan bahwa rencana pertahanan dan keamanan ini akan diserahkan kepada Komisi Eropa dan NATO untuk dianalisa lebih lanjut.
2. Klaim peningkatan anggaran pertahanan tidak memotong program sosial
Sanchez menambahkan bahwa peningkatan anggaran pertahanan ini bukanlah sebuah upaya militerisasi dan Spanyol tetap menjadi negara pasifis. Ia juga mengatakan, peningkatan anggaran pertahanan ini tidak akan memotong dana program sosial.
"Tidak ada satu sen pun dari peningkatan anggaran pertahanan ini yang diambil dari skema program sosial atau diambil dari peningkatan pajak. Namun, dana ini diambil dari simpanan publik yang didorong baiknya ekonomi Spanyol dan dana pemulihan pandemik dari Uni Eropa (UE)," ungkapnya, dikutip Politico.
Di samping itu, ia mengungkapkan, investasi pertahanan ini akan kembali ke pebisnis Spanyol dan kurang dari 5 persen yang akan dibelanjakan di luar UE. Ia menyebut, proyek ini bertujuan membuat teknologi baru dan lompatan teknologi.
3. AS desak Spanyol tingkatkan anggaran pertahanan
Pekan lalu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent sudah mengadakan pertemuan dengan Menteri Ekonomi Spanyol, Carlos Cuerpo di Washington. Ia pun meminta Spanyol untuk segera meningkatkan anggaran pertahanan.
"Spanyol telah menetapkan pajak layanan digital kepada perusahaan teknologi AS untuk membayar pajak lebih di negaranya. Ini dipandang oleh Gedung Putih sebagai langkah tidak adil dalam menargetkan perusahaan teknologi kami, ditambah pembatasan tarif," terangnya.
Sementara itu, Cuerpo menyebut bahwa Bessent bersedia menyetujui kesepakatan dengan rekan dagang utamanya, seperti UE. Ia pun percaya, UE akan mampu mencapai sebuah kesepakatan yang adil, seimbang, dan bermanfaat bagi semua pihak.
Sebagai informasi, Spanyol merupakan salah satu negara anggota NATO dengan alokasi pertahanan terendah. Negara Eropa Barat itu hanya mengalokasikan sebesar 1,32 persen dari PDB untuk pertahanan.