Borobudur Dipasangi Stair Lift, PCO: Demi Kunjungan Presiden Prancis

- Presiden Macron akan kunjungi Indonesia pada 27-29 Mei 2025
- Pemerintah siapkan eskalator dan stair lift di Candi Borobudur
- Kunjungan ke Akademi Militer juga masuk dalam agenda Macron
Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi membenarkan adanya pemasangan alat tertentu di bagian tangga Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Eskalator bukan berbentuk anak tangga itu, kata Hasan, disiapkan dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Rencananya Macron bakal berkunjung ke Indonesia pada 27 Mei hingga 29 Mei 2025.
"Jadi, pemerintah kita tanggal 28 (Mei) atau 29 (Mei) akan menerima kunjungan kenegaraan dari negara yang penting yakni, Prancis. (Kunjungan kenegaraan) ini tentu sangat penting buat Indonesia," ujar Hasan di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat pada Senin (26/5/2025).
Ia mengatakan ada permintaan dari Pemerintah Prancis bahwa Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia yakni Candi Borobudur. Maka, Pemerintah Indonesia menyediakan beberapa fasilitas yang memudahkan kunjungan Macron ke Borobodur.
"Nanti, selama ada di sana (Borobudur), Beliau akan ditemani oleh Presiden Prabowo," tutur dia.
1. Pemerintah siapkan eskalator berbentuk jalan setapak

Lebih lanjut, kata Hasan, total ketinggian Candi Budha itu setara gedung 12 lantai. Maka, dengan waktu kunjungan Macron yang terbatas, pemerintah perlu menyiapkan sejumlah fasilitas agar mudah menapaki anak tangga di Candi Borobudur.
"Pemerintah menyiapkan semacam (eskalator) jalan setapak yang tidak pakai tangga untuk sampai ke level 4," tutur dia.
Kemudian, kata Hasan, pemerintah turut menyiapkan stair lift. "Stair lift biasa dipasang di pinggiran tangga di rumah-rumah untuk membawa orang naik ke lantai berikutnya. Jadi, nanti dari lantai 5 ke lantai 8, mungkin pakai stair lift supaya waktunya lebih efisien," katanya.
Ketika sampai di atas Candi Borobudur maka tetap dilakukan kunjungan kenegaraan. Hasan tak bisa membayangkan bila menapaki anak tangga Candi Borobudur hingga ke puncak.
"Itu keringat bisa mengucur. Dalam keadaan kecapekan bisa kusut. Ini untuk lebih proper saja, sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan," imbuhnya.
2. Istana jamin pemasangan eskalator tak akan merusak Candi Borobudur

Hasan pun menjamin proses pemasangan eskalator berupa jalan setapak itu tidak akan merusak keberadaan Candi Borobudur sebagai cagar budaya. "Pembangunannya dilakukan dengan pengawasan ketat dari Kementerian Kebudayaan. Jadi, tidak ada paku dan bor. Hanya ditaruh, didudukan," katanya.
Ketika kunjungan kenegaraan itu selesai maka eskalator jalan setapak itu bisa dengan mudah dibongkar. "Jadi, ini lebih kami mempersiapkan fasilitas yang mempermudah kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan," tutur dia.
3. Presiden Macron juga akan berkunjung ke Akademi Militer Magelang

Selain berkunjung ke Candi Borobudur, Presiden Emmanuel Macron juga akan diajak menyambangi Akademi Militer. Bahkan, ketika tiba di Magelang, pemimpin berusia 46 tahun itu akan diajak ke Akmil lebih dulu baru berkunjung ke Candi Borobudur.
"Kunjungan Bapak Presiden ke Magelang itu direncanakan tanggal 29 Mei 2025. Itu dimulai pertama di Akademi Militer, kemudian dilanjutkan kunjungan ke (candi) Borobudur," ujar Kapolresta Magelang, Kombes Herbin Garwawiyata Jaya Sianipar pada 21 Mei 2025 lalu.
"Selesai dari Borobudur, langsung kembali ke Jakarta. Bersama-sama dengan Presiden Prancis," imbuhnya.
Herbin mengatakan selama di Akmil, Macron akan diajak mengunjungi kelas pelatihan Bahasa Prancis di sana.