Selamat Purna Tugas dan Mengemban Amanah Baru, Ibu Retno Marsudi!

- Retno Marsudi mengakhiri masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri setelah 10 tahun.
- Retno akan menjadi Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan air mulai 1 November 2024.
- Kemlu dan Retno sering berinteraksi dengan media, termasuk acara media gathering dan komunikasi melalui WhatsApp.
Jakarta, IDN Times - "Podo ngopo kowe?" lontaran kalimat Bahasa Jawa khas dari Retno Marsudi di penghujung tahun 2015 kepada awak media di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.
Masih membekas di ingatan saya, kala itu saya masih wartawan baru yang ‘nyemplung’ di desk internasional. Usia saya baru 23 tahun saat itu. Saya baru satu bulan "ngepos" di Kemlu RI. Tentu masih bingung, celingak-celinguk.
Kala itu, tiba-tiba Retno muncul dari salah satu pintu Ruang Palapa. Pintu ini terhubung dengan pintu di lobi menuju ruangannya di lantai 2. Ruang Palapa adalah ruang para awak media menunggu konferensi pers, doorstop atau hanya numpang bekerja dan sekadar berkumpul.
Mengikuti dan melaporkan berbagai diplomasi Indonesia tentu hal yang istimewa bagi saya. Dari pembebasan sandera di Filipina, pengiriman bantuan ke Palestina dan negara-negara yang terkena bencana, pertemuan para menteri luar negeri di berbagai kota, hingga konferensi tingkat tinggi.
Sekalinya mengikuti jadwal Retno, saya pun kelelahan sendiri. Terakhir, saya diberi kesempatan untuk mengikuti seluruh jadwal Retno di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada September 2024 lalu. Capeknya bukan main.
“Jalan kaki 10 ribu langkah, joging kecil. Gak makan nasi, vitamin,” ucap Retno sambil tertawa, ketika saya tanya apa resepnya bisa tetap prima menghadiri banyaknya pertemuan yang ada.
Di sisi lain, saya melihat Retno tak hanya dipandang sebagai menteri luar negeri Indonesia, namun sebagai mitra dan teman. Di berbagai pertemuan, Retno mendapat pelukan hangat dari Wakil Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour. Pelukan persahabatan juga datang dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Usai melakukan pertemuan bilateral, Retno pun harus berpindah ke ruangan berikutnya untuk menghadiri sidang. Di tengah jalan, ia disetop oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan. Mereka berbicara cukup serius, tapi setelah itu sama-sama tertawa.
Bahkan Retno mendapat kado spesial dari Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. Saya juga sempat melihat ketika mereka berdua duduk bersebelahan menunggu giliran berpidato, mereka terlihat sangat akrab satu sama lain.
“Saya sama menlu-menlu perempuan memang sangat akrab, khususnya dengan Penny,” kata Retno, saat itu.
Sepuluh tahun sudah Retno menjabat sebagai menteri luar negeri. Selesai sudah tugasnya mengawal kapal diplomasi Indonesia. Retno pun sudah berpamitan di Kemlu RI, Jumat kemarin.
Pada 20 Oktober 2024, Presiden dan Wakil Presiden baru dilantik, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sekaligus pengumuman anggota kabinet. Keesokan harinya, 21 Oktober, para menteri dan wakil menteri akan dilantik, mengemban tugas yang baru.
1. Retno pamit

Jumat, 18 Oktober 2024, Retno berpamitan dengan seluruh jajaran dan pegawai Kemlu RI. Retno berpamitan dan mengucapkan terima kasih, serta kata maaf. Perpisahan ini diunggah di media sosial Instagram miliknya, @retno_marsudi.
“Saya pamit ya. Profesi saya cuma satu yaitu diplomat. Sudah 40 tahun saya berada di rumah ini. Maafkan saya. Ini yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk Indonesia dan untuk kalian,” kata Retno, sambil terisak.
“Jagalah rumah ini baik-baik, teman-teman. Terima kasih sudah mendukung saya dan selalu ada. Kalian semua selalu ada di hati saya. Sekali lagi, saya pamit teman-teman,” lanjut Retno.
2. Akrab dengan media

Sebagai menteri, bisa dibilang Retno tak sulit untuk dijangkau media. Sewaktu-waktu, beberapa dari kami bisa langsung mengirim pesan ke nomor WhatsApp-nya. Tentu kalau hal yang sensitif, lebih baik ke juru bicara saja.
Kemlu dan Retno juga kerap kali mengadakan acara untuk media. Sekadar berkumpul saja. Nyanyi-nyanyi, makan. Sedikit kami juga mengorek informasi yang ditegaskan Retno sebagai informasi off the record.
Yang masih saya ingat adalah ketika acara media gathering di Bandung, kisaran tahun 2018. Di situ berkumpul pula para direktur jenderal dan tentu Retno. Setelah briefing singkat soal situasi terkini, kami bermain sejumlah permainan. Tebak-tebakan.
3. Ditunjuk jadi Utusan Khusus Sekjen PBB untuk urusan air

Pensiun dari jabatan menlu, Retno ternyata belum bisa bersantai. Ia langsung didapuk menjadi Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan air. Tugas baru ini akan mulai diemban Retno pada 1 November 2024.
“Merupakan kehormatan bagi saya dan Indonesia ditunjuk oleh Sekjen PBB sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu air. Ini penunjukkan pertama untuk isu air dan pertama kali juga orang Indonesia mendapat kepercayaan jadi Utusan Khusus Sekjen PBB,” kata Retno, dalam keterangannya, September lalu.
Tugas utama Retno nantinya adalah menggalang kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air, termasuk menindaklanjuti hasil Konferensi Air PBB 2023.
Retno bakal mempersiapkan segala sesuatunya untuk Konferensi Air PBB 2026, serta utamanya adalah mendukung upaya untuk memastikan masa depan yang aman bagi semua orang dengan mengadvokasikan kerja sama politik, ekonomi, sosial budaya yang lebih kuat di semua tingkatan.
Selamat purna tugas dan selamat mengemban tugas baru, Bu Retno!