Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serangan Israel di Gaza Utara Tewaskan 15 Warga Palestina

Potret tentara Israel. (Twitter.com/Israel Defense Forces)
Intinya sih...
  • Israel melakukan serangan militer di Gaza utara, termasuk Jabalia.
  • 15 warga Palestina tewas dan puluhan luka-luka akibat serangan Israel.
  • Kementerian Kesehatan Gaza menerima lusinan panggilan tentang kemungkinan korban jiwa, tapi tidak bisa melakukan pencarian karena serangan berlangsung.

Jakarta, IDN Times - Israel melakukan serangan militer baru di Gaza bagian utara bulan ini. Salah satu lokasinya adalah Jabalia yang merupakan kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza.

Warga mengatakan, tentara dan tank Israel turun ke jalan di Jabalia pada Sabtu (18/5/2024), untuk menghindari serangan darat. Dalam satu serangan, petugas medis menyebut ada 15 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Januari lalu, Israel menyatakan telah berakhirnya operasi besar di Gaza utara. Namun, saat itu mereka juga memperkirakan pasukannya akan kembali untuk mencegah pengelompokan kembali kelompok Islam Palestina yang menguasai Gaza.

1. Tidak ada ambulans yang dapat masuk ke Jabalia

Kementerian Kesehatan Gaza dan Layanan Darurat Sipil mengatakan, mereka telah menerima lusinan panggilan telepon tentang kemungkinan korban jiwa dalam serangan Sabtu di Jabalia. Akan tetapi, mereka tidak melakukan pencarian apa pun karena serangan darat dan pemboman udara sedang berlangsung.

“Hari ini adalah masa tersulit dalam hal pengeboman pendudukan, serangan udara dan penembakan tank terjadi hampir tanpa henti,” kata salah satu warga di Jabalia, Ibrahim Khaled.

“Kami mengetahui ada puluhan orang, syuhada (tewas) dan terluka, namun tidak ada kendaraan ambulans yang bisa masuk ke daerah tersebut,” katanya, dikutip Reuters.

2. Pasukan Israel akan terus beroperasi di Jabalia dan Rafah

Dilansir New Arab, militer Israel mengatakan, pasukannya terus beroperasi di wilayah Jalur Gaza termasuk di Jabalia dan Rafah. Israel menyebut apa yang mereka lakukan sebagai operasi tepat melawan teroris dan infrastruktur.

“IAF (angkatan udara Israel) terus beroperasi di Jalur Gaza, dan menyerang lebih dari 70 sasaran teror selama beberapa hari terakhir, termasuk fasilitas penyimpanan senjata, lokasi infrastruktur militer, teroris yang menjadi ancaman bagi pasukan IDF, dan kompleks militer,” kata IAF, dikutip Business Standard.

Sementara, sayap bersenjata Hamas, Jihad Islam dan Fatah menjelaskan bahwa para pejuang telah menyerang pasukan Israel di Jabalia dan Rafah menggunakan roket anti-tank, bom mortir dan alat peledak yang telah ditanam di beberapa jalan. Mereka mengatakan serangan tersebut menewaskan dan melukai banyak tentara.

3. Netanyahu mendapat tekanan di berbagai bidang

Dilansir English.Aawsat, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan yang semakin besar di berbagai bidang. Kelompok garis keras di pemerintahannya mengingkan serangan militer di Rafah terus dilakukan untuk menghancurkan Hamas.

Sementara, Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu utama Israel telah memperingatkan agar tidak melakukan serangan terhadap kota yang menjadi tempat berlidung bagi lebih dari separuh dari jumlah seluruh penduduk Gaza. AS juga mengancam akan mengurangi dukungan atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Dalam hal lain, banyak warga Israel yang bersedih atas nasib para sendera. Mereka menuduh Netanyahu mendahulukan kepentingan politik atas segalanya. Frustasi baru dari warga Israel muncul pada Jumat setelah militer mengatakan bahwa pasukannya di Gaza menemukan tiga sandera yang dibunuh Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
NUR M AGUS SALIM
EditorNUR M AGUS SALIM
Follow Us