Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serbia Tidak Tertarik Lagi Gabung Uni Eropa: Prosesnya Kelamaan!

Presiden Serbia, Aleksandar Vucic (instagram.com/avucic)

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada Kamis (19/1/2023), menyatakan bahwa negaranya tidak berharap banyak untuk bergabung dalam Uni Eropa (UE). Pernyataan itu menanggapi lamanya proses menjadi anggota blok tersebut. 

Serbia sebenarnya masuk dalam kandidat potensial anggota UE sejak 2003. Selang 6 tahun, negara Balkan itu resmi mengajukan sebagai kandidat UE. Namun, proses aksesi terus terkendala akibat hubungan dekat dengan Rusia dan tak bersedianya Serbia mengakui kemerdekaan Kosovo. 

1. Vucic sebut popularitas UE di Balkan Barat menurun

Pernyataan di atas disampaikan Vucic ketika bertandang ke Davos, Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia. Ia berpendapat bahwa Serbia tidak akan menjadi anggota UE dalam waktu dekat dan ia pesimis itu akan terjadi. 

"Tidak hanya Serbia yang pesimis dengan situasi ini, tapi seluruh negara di kawasan Balkan Barat. Kami terus bernegosiasi, tapi kami akan melihat. Pandangan kami berbeda dari negara yang ada dalam anggota UE," kata Vucic, dikutip N1.

Presiden Serbia itu menambahkan, tidak ada cita-cita ketika ditanya mengenai aksesi UE. Ia juga mengutarakan bahwa Serbia punya progres ekonomi yang baik dalam 3 tahun terakhir. 

"Anda benar, kami tidak lagi antusias seperti dulu. UE tidak lagi menarik. Ini adalah fakta, dan semua data menunjukkan bahwa popularitas UE menurun. Ini terjadi terutama di Makedonia Utara, Serbia, bahkan di Montenegro," jelasnya. 

2. Vucic tegaskan tidak mendukung invasi Rusia ke Ukraina

Tank milik militer Rusia (facebook.com/mod.mil.rus)

Presiden Vucic juga menegaskan bahwa pihaknya tidak mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Ia sudah berulang kali menyatakan posisinya bahwa Serbia tetap mendukung integritas teritorial Ukraina. 

"Bagi Serbia, Krimea tetap menjadi bagian dari Ukraina dan Donbass adalah Ukraina. Bagi kami itu akan tetap seperti itu. Serbia tetap loyal kepada integritas teritorial negara-negara anggota PBB," paparnya, dilansir Politico.

Namun, Vucic sangat bersyukur karena Rusia terus memberikan dukungan kepada Serbia soal Kosovo. Maka dari itu, Serbia tidak dapat memberikan sanksi kepada Rusia. Baginya sanksi bukan solusi karena Serbia pernah diterpa sanksi Barat selama 8 tahun. 

3. Warga Ukraina di Swiss tolak kedatangan Vucic

Kedatangan Vucic ke Davos mendapat penolakan keras dari organisasi Ukrainian Society of Switzerland. Organisasi yang berisikan warga Ukraina di Swiss itu menyatakan, kebijakan Vucic akan merusak keamanan Eropa di tengah peperangan di Ukraina. 

"Kami mempertanyakan legitimasi kedatangan Presiden Vucic ke Davos di tengah agresi Rusia ke Ukraina. Tanpa diragukan lagi ini adalah ancaman serius kepada keamanan Eropa di abad ke-21," tutur perwakilan organisasi. 

"Kami sulit memahami apa nilai yang akan dituangkan Vucic dalam diskusi ini, terutama ketika aksinya belakangan ini terus mengarah kepada kerusakan keamanan Eropa, bukan memperkuatnya," sambung dia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us