Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siap Perang, Warga Korut Berbondong-Bondong Daftar Tentara Relawan

ilustrasi(unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara mengklaim bahwa sekitar 800 ribu warganya secara sukarela telah bergabung dan mendaftar ulang dalam militer negara. Mereka akan berpartispasi jika benar perang dengan Amerika Serikat (AS) terjadi.

Klaim dari Pyongyang tersebut muncul pada Kamis, setelah peluncuran rudal balestik antarbenua (ICBM) Hwasong 17, yang merupakan peluncuran atas tanggapan latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan.

Surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun, pada Sabtu (17/3/2023), melaporkan bahwa 800 ribu pekerja dan pelajar di seluruh negeri sudah menyatakan keinginan mereka untuk mendaftar dan mendaftar ulang sebagai tentara relawan Korea Utara untuk melawan AS.

1. Korut tuduh AS meningkatkan ketegangan antara Pyongyang dan Seoul

Melansir CNN, Korea Utara menembakan rudal ICBM menuju ke arah laut antara semenanjung Korea dan Jepang Kamis lalu. Penembakan itu dilakukan beberapa jam sebelum Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, terbang ke Tokyo guna melakukan pertemuan puncak untuk membahas cara-cara melawan Korea utara yang memiliki senjata nuklir.

Di bawah aturan dari resolusi Dewan Keamanan PBB, rudal balestik milik Korea Utara dilarang untuk digunakan secara umum maupun militer. Peluncuran rudal Korea Utara pada Kamis tersebut mendapat kecaman pemerintah di Seoul.

Di lain sisi, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menuduh AS dan Korea Selatan telah meningkatakan ketegangan anatara Pyongyang dan Seoul dengan latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan.

2. Jumlah warga Korut yang mendaftar menjadi relawan militer semakin meningkat

Melansir Independent, laporan video visual yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara menunjukan bahwa puluhan anak muda sedang mengantre di sebuah rapat umum yang digelar di teater dan lokasi konstruksi pada Jumat. Laporan tersebut juga mengklaim bahwa jumlah pendaftar militer terus mengalami peningkatan di sekitar Korea Utara.

Sementara pejabat berwenang belum memberitahu usia dari puluhan ribu orang yang diklaim telah mendaftar. Mereka akan menjadi bagian dari angkatan bersenjata Korea Utara guna membela negaranya.

Di bawah aturan wajib militer Korea Utara, setiap laki-laki di negara tersebut diwajibkan bertugas di militer setidaknya selama 10 tahun, sedangkan untuk perempuan setidaknya mengikuti wajib militer selama tiga tahun.

3. Provokasi dari AS sudah melewati batas

ilustrasi bendera AS(unsplash.com/Cristina Glebova)

Laporan dari media pemerintah Korea Utara juga mengklaim bahwa provokasi yang dilakukan oleh Washington dan Seoul telah melewati batas sehingga tidak bisa ditoleransi lagi. Negara yang di pimpin oleh Kim Jong-un tersebut ingin membuktikan mereka dapat mengalahkan kemampuan militer musuh, lapor NK News.

Saat ini, pasukan AS dan Korea Selatan sedang mengadakan latihan gabungan bersama selama 11 hari yang dimulai pada hari Senin lalu. Latihan tersebut dijuluki "Perisai Kebangsaan 23", yang bertujuan melawan ancaman Korea Utara yang semakin meningkat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us