Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siswa Sekolah di Jerman Demo Tolak Rencana Wajib Militer

ilustrasi bendera Jerman
ilustrasi bendera Jerman (unsplash.com/iamateapot)
Intinya sih...
  • Beberapa siswa SMA menolak tes kesehatan wajib setelah usia 18 tahun. Mereka menentang latihan militer dan ingin fokus pada latihan yang membantu orang lain.
  • Menteri Pertahanan Jerman memperbolehkan siswa sekolah ikut demonstrasi karena protes adalah bagian dari kebebasan berpendapat.
  • Jerman mengumumkan rencana pertahanan besar, OPLAN DEU, untuk melibatkan 800 ribu tentara NATO di Jerman. Namun, kendala utama adalah infrastruktur militer yang kurang modern.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Siswa sekolah dan mahasiswa di Jerman memutuskan untuk meninggalkan kelasnya untuk ikut demonstrasi pada Jumat (5/12/2025). Aksi ini bertujuan untuk menolak rencana pemerintah soal reformasi wajib militer

Demonstrasi ini diadakan di 90 kota di seluruh Jerman. Sementara di Berlin, sekitar 800 orang berkumpul untuk menentang rencana pemerintah untuk menetapkan tes kesehatan wajib bagi warga laki-laki usia 18 tahun. 

“Politikus dan militer Jerman (Bundeswehr) mengungkapkan bagaimana kami harus menetapkan wajib militer. Namun, mereka tidak berbicara kepada kami. Tidak ada satu pun yang menanyakan kami soal apa yang kami mau,” terang inisiator demo. 

1. Siswa sekolah tolak kewajiban tes kesehatan

Beberapa siswa SMA yang ikut dalam protes menolak tes kesehatan wajib setelah masuk usia 18 tahun. Salah seorang siswa bernama Martin mengaku tidak mau mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu. 

“Kenapa harus mengatasi perang dengan mempersenjatai diri? Ini hanya akan mengulangi apa yang terjadi pada Perang Dunia I dan II. Saya hanya akan mengikuti latihan yang membantu hidup orang lain dan tidak untuk cara membunuh orang,” tutur remaja berusia 16 tahun tersebut, dikutip dari Politico.. 

Siswa lain bernama Nils (17) mengaku tidak menentang siswa yang ingin bergabung dalam militer. Namun, rencana mewajibkan latihan militer untuk pemuda laki-laki di Jerman membuatnya ikut dalam demonstrasi ini. 

2. Menhan Jerman perbolehkan demo dari pelajar

Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius mengungkapkan bahwa semua siswa sekolah di Jerman diperbolehkan untuk ikut demonstrasi. Menurutnya, protes adalah bagian dari kebebasan berpendapat dari seluruh warga Jerman. 

“Jika Anda ingin hidup sama seperti ini di masa yang akan datang, maka Anda harus mempertahankannya. Tidak ada demokrasi atau negara yang yang dapat mempertahankan sendiri. Rakyat harus melakukannya seperti yang dilakukan di masa lalu,” terangnya. 

Pada saat yang sama, Parlemen Jerman menyetujui rencana pemerintah untuk meningkatkan rekrutmen militer dengan mewajibkan tes kesehatan bagi warga laki-laki yang berusia 18 tahun. Langkah ini untuk meningkatkan jumlah personel militer dari ancaman Rusia. 

3. Jerman umumkan rencana pertahanan besar untuk hadapi ancaman Rusia

Jerman mengumumkan rencana pertahanan besar untuk mencegah serangan Rusia. Rencana ini dijuluki Operational Plan Germany (OPLAN DEU) untuk melibatkan 800 ribu tentara NATO di Jerman. 

Dilansir Euronews, operasi ini memiliki pendekatan holistik yang mengintegrasikan fungsi sipil dan militer. Konsep ini mirip dengan strategi pada era Perang Dingin untuk merefleksikan tantangan saat ini. 

Namun, kendala utama dari aksi ini adalah infrastruktur militer yang kurang modern dan belum diperbarui. Selain itu, lemahnya koordinasi antara militer dan badan pemerintahan sipil di Jerman. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

PDIP Bikin Soekarno Run untuk Kenalkan Sosok Bung Karno ke Anak Muda

06 Des 2025, 15:58 WIBNews