Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Skotlandia Catat Jumlah Kasus Harian COVID-19 Tertinggi

Ilustrasi virus corona. (Unsplash.com/Fusion Medical Animation)

Jakarta, IDN Times - Skotlandia pada hari Jumat (27/8/2021) melaporkan ada 6.835 kasus COVID-19 baru. Jumlah itu merupakan rekor tertinggi yang pernah tercatat di Skotlandia sejak pandemik. Skotlandia telah mengalami peningkatan kasus selama di bulan Agustus. Rekor kasus harian sebelumnya pada hari Rabu sebanyak 5.021 kasus.

1. Sturgeon mendorong orang untuk vaksinasi dan lebih menjaga diri

Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon. (Twitter.com/First Minister)

Melansir dari BBC, jumlah kasus baru yang tercatat pada hari Jumat adalah rekor baru yang ketiga kalinya dalam minggu ini. Peningkatan telah membuat pemerintah khawatir, tapi Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tidak mempertimbangkan opsi untuk kembali memperketat pembatasan.

Daripada kembali membatasi aktivitas dalam menghentikan penyebaran Sturgeon menyerukan agar orang-orang untuk divaksinasi, melakukan tes sendiri secara teratur. Dia juga menyarankan orang-orang untuk lebih memilih berjumpa di luar ruangan, menghindari keramaian, menjaga jarak, dan meminimalkan kontak fisik.

Tingkat tes positif harian yang dilaporkan pada hari Jumat adalah 14,2 persen, naik dari 11,5 persen pada hari sebelumnya. Skotlandia telah meningkat jumlah rekor tes pada hari Kamis, tapi Sturgeon mengatakan peningkatkan tes tidak sepenuhnya menjelaskan peningkatan jumlah kasus, yang telah berlipat ganda selama tujuh hari terakhir.

Selama seminggu terakhir Jumlah rawat inap meningkat dari 312 menjadi 479, sebanyak 47 pasien menjalani perawatan intensif. Ada penambahan empat kematian, sehingga total jumlahnya menjadi 8.103.

2. Vaksinasi di Skotlandia berjalan dengan lancar

Ilustrasi pemberian vaksin. (Unsplash.com/National Cancer Institute)

Berdasarkan data vaksinasi di Skotlandia yang megutip dari Sky News, saat ini 95 persen orang di atas usia 40-an telah divaksin lengkap, 70 persen orang berusia 30-39 tahun sudah divaksinasi lengkap, 74 persen orang berusia 18-29 tahun telah menerima dosis pertama dan 46 persen dua dosis, dan 44 persen remaja berusia 16-17 tahun telah menerima satu dosis.

Angka tersebut menunjukkan Skotlandia telah menjalankan vaksinasi dengan baik, tapi Sturgeon menyampaikan vaksin belum sepenuhnya memutuskan penyebaran.

Anggota parlemen Konservatif Skotlandia, Murdo Fraser berpendapat pembatasan yang lebih ketat tidak boleh terjadi karena sistem vaksin telah begitu sukses, dia mengkhawatirkan pembatasan akan menyulitkan pemulihan ekonomi. 

Pemimpin Partai Buruh Skotlandia, Anas Sarwar menyarankan untuk wilayah yang tingkat vaksinasinya masih rendah pemerintah dapat melakukan dari pintu ke pintu, bersama dengan unit mobil dari universitas dan sekolah.

3. Lonjakan diyakini karena sekolah sudah dibuka kembali

Ilustrasi belajar di kelas. (Unsplash.com/NeONBRAND)

Melansir dari The Guardian, Skotlandia yang telah membuka kembali sekolah setelah liburan musim panas diyakini pejabat kesehatan sebagai salah satu pemicu peningkatan kasus yang signifikan. Berdasarkan data hari Rabu ada sekitar sepertiga dari kasus baru terjadi pada kelompok usia di bawah 19 tahun. Penyebaran COVID-19 yang meningkat menimbulkan seruan agar vaksinasi untuk anak-anak diperluas, terutama untuk usia 12-15 tahun.

Direktur klinis Prof Jason Leitch memberikan pujian kepada remaja berusia 16-17 tahun  yang bergerak cepat melakukan vaksinasi sejak tersedia. Pada hari Jumat, sekretaris jenderal Asosiasi Guru Sekolah Menengah Skotlandia, Seamus Searson menyerukan agar semua siswa sekolah menengah mendapatkan vaksin.

Larry Flanagan, sekretaris jenderal EIS, serikat pengajar terbesar di Skotlandia, memberitahu ada dua dari setiap 100 siswa secara nasional tidak masuk sekolah karena alasan terkait COVID-19. Dia menyarankan untuk melakukan tes kepada semua murid yang diidentifikasi sebagai kontak dekat untuk mendapatkan tes PCR yang sebelum kembali ke sekolah. 

Tingkat keseluruhan kasus baru COVID-19 di Skotlandia adalah 431,5 per 100 ribu orang. Inggris, Irlandia Utara, dan Wales juga dilaporkan mengalami peningkatan kasus. Wales mencatatkan 354,8 kasus per 100 ribu orang, tertinggi sejak 11 Januari, Irlandia Utara 629,3 per 100 ribu orang, tertinggi sejak 5 Januari, dan Inggris memiliki tingkat terendah dari tiga negara lainnya mencatatkan 331,4 per 100 ribu orang, tertinggi sejak 25 Juli.

Lonjakan kasus di Skotlandia lebih tinggi karena sekolah di negara itu dibuka beberapa minggu lebih awal daripada di seluruh Inggris Raya, saat sekolah dibuka kembali dan akhir liburan musim panas, Inggris, Irlandia Utara, dan Wales diperingatkan ada potensi peningkatan kasus lebih lanjut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us