Ogah Wamil, Ribuan Warga Rusia Kabur ke Thailand 

Mereka sengaja menetap di Thailand sampai perang rampung

Jakarta, IDN Times - Ribuan turis asal Rusia dilaporkan sengaja menetap berlama-lama di Thailand demi menghindari wajib militer negaranya untuk berperang di Ukraina.

Tak hanya ke Thailand, ratusan turis Rusia ini juga dilaporkan berada di Bali, Indonesia. Namun, Thailand kini seolah menjadi surga warga Rusia yang tak ingin ikut perang di Ukraina.

Pasalnya, semua warga negara laki-laki di Rusia yang berusia 18-27 tahun harus mengikuti wajib militer selama satu tahun lamanya.

1. Kesempatan menyewa dan membeli properti

Ogah Wamil, Ribuan Warga Rusia Kabur ke Thailand Wat Arun, Bangkok, Thailand (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Dilansir dari VOA, Senin (27/2/2023), ribuan turis Rusia ini juga dilaporkan telah berinvestasi, menyewa hingga membeli properti jangka panjang di Thailand. Salah seorang manajer properti di Phuket, misalnya, ia mengaku bahwa 90 persen kliennya adalah orang Rusia.

“Puncaknya pada November 2022 kemarin, mereka (orang Rusia) yang berlibur ke sini, juga membeli segalanya,” kata dia.

Pada dasarnya, tidak semua orang Rusia akan meninggalkan negaranya secara permanen. Mereka mengaku hanya ingin memastikan bahwa mereka tidak ikut berperang.

Baca Juga: Jokowi Mau Industri Kendaraan Listrik di Thailand Pindah ke RI

2. Sejumlah pulau di Thailand dipenuhi orang Rusia

Ogah Wamil, Ribuan Warga Rusia Kabur ke Thailand https://www.kuoni.co.uk/

Sejak Thailand kembali membuka perbatasannya, Pulau Koh Phangan juga merupakan pulau yang populer bagi turis Rusia, selain Phuket.

Turis Rusia juga menjadi rombongan turis terbesar ketiga setelah Malaysia dan India untuk Negeri Gajah Putih tersebut.

Baca Juga: Ini 12 Usulan China untuk Damaikan Rusia-Ukraina

3. Sebanyak 200 ribu orang telah direkrut untuk mobilisasi militer Rusia

Ogah Wamil, Ribuan Warga Rusia Kabur ke Thailand Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, dan Staf Militer Rusia sedang melakukan pengawasan latihan militer di Semenanjung Krimea, pada 22 April 2021. (Twitter.com/mod_russia)

Sementara itu, lebih dari 200 ribu orang telah direkrut sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer pada 21 September 2022 lalu.

Awalnya, Rusia menargetkan akan merekrut 300 ribu orang. Mobilisasi militer ini dimaksudkan untuk menyokong pasukan Rusia di Ukraina.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya