Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sultan Malaysia Akan Kunjungi China untuk Pertama Kalinya

Bendera Malaysia (unsplash.com/Deva Darshan)
Bendera Malaysia (unsplash.com/Deva Darshan)

Jakarta, IDN Times - Raja Johor Malaysia, Sultan Ibrahim, akan melakukan kunjungan bersejarah ke China pada Kamis (19/9/2024). Ini menjadi kunjungan pertama oleh seorang raja Malaysia ke China dalam satu dekade terakhir.

Selama kunjungan, Sultan Ibrahim dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan diperkirakan akan mencari dukungan untuk proyek-proyek yang dapat meningkatkan konektivitas ke negara tetangga, Singapura.

1. Pertemuan dengan pemimpin China

Sultan Ibrahim akan ditemani oleh Menteri Perhubungan dan Menteri Perumahan Malaysia dalam melakukan kunjungan ke China.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia, kunjungan ini menjadi peluang untuk memperkuat komitmen bersama dalam memastikan hubungan Malaysia-China tetap dinamis dan sejahtera.

Dilansir dari Reuters, Sultan Ibrahim akan bertemu Presiden Xi Jinping dan juga Perdana Menteri Li Qiang. Pertemuan dengan Xi Jinping diharapkan membahas berbagai isu strategis, termasuk proyek infrastruktur yang dapat menghubungkan Malaysia dengan Singapura dan wilayah lain di Asia.

2. Proyek infrastruktur dan konektivitas

Li Qiang sebelumnya mengunjungi Kuala Lumpur pada Juni dan mendukung rencana Malaysia untuk mengembangkan konektivitas melalui proyek jalur kereta api senilai 10 miliar dolar AS.

Proyek ini berupaya untuk mewujudkan rencana Pan-Asia Railway yang menghubungkan Kunming di China ke Singapura, melewati Johor.

Dilansir dari CNA, Sultan Ibrahim telah menunjukkan minat untuk menghidupkan kembali proyek kereta cepat yang tertunda antara Malaysia dan Singapura, dengan penyeberangan perbatasan di Forest City. Proyek ini adalah usaha patungan senilai 100 miliar dolar AS antara Country Garden dari China dan perusahaan swasta Malaysia yang didukung oleh Sultan Ibrahim.

3. Hubungan ekonomi dan sengketa laut China Selatan

Data American Enterprise Institute menunjukkan bahwa sejak 2010, perusahaan-perusahaan China telah menginvestasikan total 26 miliar dolar AS di Malaysia, terutama di sektor logam, energi, dan transportasi.

Namun, hubungan komersial kedua negara mendapat sorotan bulan ini setelah Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan bahwa China telah mengajukan protes terhadap aktivitas eksplorasi minyak Malaysia di Laut China Selatan.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan berdasarkan peta sejarah, termasuk bagian dari zona ekonomi eksklusif Malaysia. Meski begitu, hubungan diplomatik antara kedua negara tetap terjaga, dengan komunikasi yang terus berlangsung untuk menyelesaikan isu-isu yang ada.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us