Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suriah Memanas, Israel Tembakkan Rudal ke Selatan Damaskus 

Ilustrasi peluncuran rudal Israel (twitter.com/Ge Douglas Fraser)

Jakarta, IDN Times – Israel kembali menembakkan rudal surface-to-surface yang menargetkan kota Zakiya di selatan ibu kota Suriah, Damaskus. Rudal ditembakkan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada Kamis (17/2/2022) dini hari, mengutip Kantor Berita SANA.

Serangan tersebut mengenai sejumlah titik dan menimbulkan kerugian material. Peluncuran rudal itu juga menjadi serangan kedua yang terjadi dalam bulan ini.

1. Rudal menargetkan pos tentara

Ilustrasi rudal balistik (pixabay.com/StockSnap)

Dilansir Al Jazeera, Rami Abdel Rahman, seorang pemantau perang mengatakan bahwa serangan pada Kamis menargetkan pos tentara Suriah. Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Sebelumnya, pada 9 Februari, Israel juga menembakkan sebuah rudal sebagai balasan atas penembakkan rudal dari Suriah. Serangan menyasar area di sekitar Damaskus dan menewaskan seorang tentara dan lima lainnya terluka.

2. Serangan terjadi usai Menhan Rusia mengunjungi Suriah

Sergey Shoygu, Menteri Pertahanan Rusia, saat bertemu dengan presiden Suriah, Bashar Assad. (twitter.com/Naman Tarcha)

Serangan pada Kamis terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Sergey Shoygu, mengunjungi Suriah. Dilansir Anadolu Agency, pada Selasa (15/2/2022), Shoygu tiba di Suriah untuk mengawasi latihan militer di Laut Mediterania.

Dia mengunjungi objek militer yang disewa Rusia dari Suriah, yakni Pangkalan Udara Khmeimim dan titik angkatan laut di Tartus.

Shoygu juga mengunjungi Damaskus dan melakukan pertemuan dengan Presiden Bashar al-Assad, atas instruksi Presiden Rusia Vladimir Putin.    

3. Israel kerap melancarkan serangan ke Suriah

Jet tempur angkatan udara Israel. (twitter.com/intelsky)

Israel dilaporkan telah melancarkan ratusan serangan terhadap sejumlah objek di wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah, selama satu dekade terakhir sejak perang sipil terjadi di Suriah. Namun, pemerintahnya jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.

Meski begitu, Israel kerap mengakui bahwa mereka menargetkan pasukan yang didukung Iran, termasuk pejuang gerakan bersenjata Hizbullah. Negara Zionis itu mengatakan, pihaknya berusaha mencegah musuh bebuyutannya, Iran, untuk memperluas pengaruh di Suriah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us