Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taiwan Serukan Partisipasi Penuh di Majelis ICAO ke-42 di Montreal

ICAO.jpg
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). (Dok. TETO).
Intinya sih...
  • Taiwan menyerukan agar ICAO membuka partisipasi penuh bagi Taiwan dalam Sidang Majelis ke-42 serta pertemuan teknis lainnya.
  • FIR Taipei adalah jalur udara vital di Asia Timur sehingga keterlibatan langsung CAA penting untuk keselamatan penerbangan.
  • Taiwan telah mengadopsi standar ICAO, mencatat kinerja keselamatan tinggi, dan mendukung program keberlanjutan penerbangan global.
  • Prinsip “No One Left Behind” diharapkan diterapkan ICAO agar Taiwan dapat berbagi keahlian demi langit aman dan masa depan berkelanjutan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times Sidang Majelis Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) ke-42 resmi digelar pada 23 September hingga 3 Oktober 2025 di Montreal, Kanada. Melansir siaran pers Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan, forum tiga tahunan ini menjadi ajang penting negara-negara untuk merumuskan regulasi penerbangan sipil global demi menjamin pertumbuhan yang aman, tertib, dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, Taiwan menyerukan agar ICAO membuka partisipasi penuh bagi pihaknya, termasuk di Sidang Majelis, pertemuan teknis, dan mekanisme lainnya. Menurut Menteri Perhubungan dan Komunikasi Taiwan, Chen Shih-kai, langkah ini penting untuk menjamin keselamatan penerbangan regional sekaligus mewujudkan “langit yang aman menuju masa depan berkelanjutan.”

1. Pentingnya FIR Taipei

Chen Shih-Kai.jpg
Chen Shih-kai, Menteri Perhubungan dan Komunikasi, Repulic of China (Taiwan). (Dok. TETO).

Wilayah Informasi Penerbangan Taipei (Taipei FIR) merupakan salah satu jalur udara tersibuk di Asia Timur yang dikelola oleh Otoritas Penerbangan Sipil Taiwan (CAA). CAA menyediakan layanan informasi penerbangan yang komprehensif, mengelola rute udara, serta menjamin keselamatan penerbangan yang masuk, keluar, dan transit melalui wilayah ini.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok kerap mendeklarasikan zona bahaya sementara di FIR Taipei tanpa pemberitahuan sesuai ketentuan ICAO. Hal ini menimbulkan gangguan serius terhadap keselamatan penerbangan di kawasan. 

“ICAO seharusnya memberi kesempatan kepada CAA untuk berpartisipasi sejajar dengan otoritas pengelola FIR lainnya,” ujar Chen Shih-kai.

2. Komitmen Taiwan pada keselamatan global

ICAO
ICAO

Taiwan terus mengadopsi standar ICAO melalui CAA, meluncurkan Program Keselamatan Negara, hingga mencatat nol kecelakaan pesawat bermesin turbofan maupun turboprop per sejuta penerbangan sepanjang 2020–2024. EVA Air bahkan dinobatkan sebagai salah satu maskapai layanan penuh paling aman di dunia pada 2025.

Di sisi lain, Taiwan juga mendukung pembangunan berkelanjutan melalui penerapan skema CORSIA dan program percontohan bahan bakar penerbangan berkelanjutan sejak April 2025. Langkah ini menegaskan tekad Taiwan berkontribusi dalam transformasi menuju nol emisi bersih.

3. Ajakan dukungan untuk Taiwan

ilustrasi negara Taiwan (pexels.com/Jimmy Liao)
ilustrasi negara Taiwan (pexels.com/Jimmy Liao)

Meski telah memenuhi standar ICAO, akses Taiwan terhadap informasi penting masih terbatas akibat tidak diizinkan mengikuti pertemuan teknis maupun pelatihan. Taiwan menilai sudah saatnya prinsip “No One Left Behind” dijalankan agar semua pihak berpartisipasi setara.

“Partisipasi Taiwan dalam ICAO akan memungkinkan kolaborasi lebih erat dengan negara-negara lain, sehingga memberi kontribusi positif bagi perkembangan penerbangan global dan kesejahteraan umat manusia,” tutup Chen Shih-kai.

Sidang Majelis ICAO ke-42 dengan tema Safe Skies, Sustainable Future menjadi momentum penting bagi organisasi ini untuk merangkul Taiwan. Melalui partisipasi yang bermakna, Taiwan dapat berbagi keahlian profesionalnya demi menciptakan langit yang lebih aman sekaligus masa depan penerbangan yang berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Ridwan Kamil Tak Akan Hadiri Mediasi dengan Lisa Mariana Pekan Depan

20 Sep 2025, 07:00 WIBNews