Tentara Meksiko Bunuh 19 Orang yang Diduga Anggota Kartel di Sinaloa

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 19 orang yang diduga anggota kartel tewas dalam baku tembak dengan tentara di dekat ibu kota negara bagian Sinaloa, Meksiko. Seorang pemimpin kartel lokal juga berhasil ditangkap.
Dilansir dari Reuters, Kementerian pertahanan Meksiko, pada Selasa (22/10/2024), mengatakan bahwa lebih dari 30 pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah tentara sekitar 11 km di luar ibu kota Sinaloa, Culiacan, pada Senin (21/10/2024).
Para tentara kemudian membalas tembakan tersebut, yang mengakibatkan beberapa anggota kartel tewas.
1. Seorang pemimpin kartel lokal ditangkap selama baku tembak
Kementerian mengungkapkan bahwa anggota kartel yang terbunuh diduga terkait dengan faksi Kartel Sinaloa yang dipimpin oleh salah satu pendirinya yang legendaris, Ismael "El Mayo" Zambada.
Seorang pemimpin kartel lokal, yang diidentifikasi sebagai Edwin Antonio “N”, berhasil ditangkap selama baku tembak tersebut. Beberapa penyerang lainnya melarikan diri dari lokasi setelah tentara membalas tembakan.
Sedikitnya 7 kendaraan dan hampir 30 senjata api, termasuk senapan mesin, amunisi, serta rompi dan helm bergaya militer juga berhasil disita oleh aparat.
2. Kekerasan meningkat sejak penangkapan Zambada pada Juli
Dilansir dari Al Jazeera, kekerasan telah berkobar di Sinaloa sejak penangkapan Zambada pada akhir Juli. Pria berusia 76 tahun itu menuduh Joaquin Guzman Lopez, yang juga ditangkap bersamanya, menculiknya dan menyerahkannya kepada penegak hukum Amerika Serikat (AS).
Guzman Lopez adalah putra Joaquin “El Chapo” Guzman, salah satu pendiri sindikat perdagangan narkoba yang kini menjalani hukuman seumur hidup di AS.
Pada September, Zambada mengaku tidak bersalah atas perdagangan narkoba, pembunuhan dan tuduhan lainnya di pengadilan New York. Guzman Lopez juga mengaku tidak bersalah atas perdagangan narkoba dan tuduhan lainnya di pengadilan federal Chicago pada Juli.
3. Kekerasan di Sinaloa diduga dipicu oleh pertikaian antara dua faksi yang bersaing
Menurut para analis keamanan, kekerasan di Sinaloa kemungkinan besar disebabkan oleh perseteruan antara dua faksi yang bersaing. Data resmi menunjukkan bahwa kekerasan di sana meningkat sejak awal September, dengan sekitar 200 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya diyakini hilang.
Sejak 2006, lebih dari 450 ribu telah terbunuh di Meksiko akibat meningkatnya kekerasan, yang sebagian besar terkait dengan perdagangan narkoba dan geng.