Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Thai Airways Larang Penggunaan Power Bank Mulai Tahun Depan

potret Thai Airways
potret Thai Airways (pixabay.com/Paul Schmid)
Intinya sih...
  • Power bank tetap boleh dibawa, tapi tak bisa digunakan.
  • Insiden baterai lithium jadi sorotan maskapai.
  • Maskapai Korea Selatan perketat pemeriksaan kabin.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Thai Airways International mengumumkan larangan penggunaan power bank selama penerbangan yang akan mulai berlaku pada 15 Maret mendatang. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari penguatan standar keselamatan penerbangan, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap risiko baterai lithium pada perangkat pengisi daya portabel.

Dalam pernyataan resminya, Thai Airways menegaskan, penumpang tidak diperbolehkan menggunakan maupun mengisi daya power bank selama berada di dalam pesawat. Meski demikian, maskapai masih mengizinkan penumpang membawa power bank di dalam tas jinjing.

Kebijakan ini sejalan dengan langkah sejumlah maskapai global yang memperketat aturan terkait perangkat elektronik portabel, khususnya yang menggunakan baterai lithium, demi meminimalkan potensi bahaya selama penerbangan.

1. Power bank tetap boleh dibawa, tapi tak bisa digunakan

ilustrasi menggunakan powerbank (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi menggunakan powerbank (freepik.com/pvproductions)

Thai Airways menegaskan larangan tersebut hanya berlaku untuk penggunaan power bank di dalam kabin, bukan pada kepemilikannya. “Artinya, penumpang masih diperbolehkan membawa power bank selama disimpan di bagasi kabin dan tidak digunakan selama penerbangan,” demikian dikutip dari Thai Times, Senin (15/12/2025).

Maskapai menilai langkah ini penting untuk mencegah risiko panas berlebih atau korsleting pada baterai lithium yang berpotensi memicu kebakaran di dalam pesawat. Baterai jenis ini dikenal sensitif terhadap tekanan, suhu, dan benturan.

Dengan kebijakan baru ini, Thai Airways berharap dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan penumpang sekaligus memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga sepanjang perjalanan.

2. Insiden baterai lithium jadi sorotan maskapai

ilustrasi menggunakan powerbank (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi menggunakan powerbank (freepik.com/pvproductions)

Larangan ini muncul di tengah meningkatnya perhatian industri penerbangan terhadap insiden yang melibatkan baterai lithium. Salah satu kasus terbaru terjadi pada maskapai Air Busan di Korea Selatan.

Pada 28 Januari lalu, sebuah power bank diduga menjadi penyebab kebakaran di pesawat Airbus A321 milik Air Busan di Bandara Internasional Gimhae. Insiden tersebut mengakibatkan tujuh orang mengalami luka-luka.

Peristiwa ini mendorong Air Busan untuk mengambil langkah cepat dengan menerapkan pembatasan tambahan terhadap penyimpanan power bank di dalam pesawat sebagai upaya pencegahan.

3. Maskapai Korea Selatan perketat pemeriksaan kabin

Ilustrasi maskapai Air Busan. (unsplash.com/Minku Kang)
Ilustrasi maskapai Air Busan. (unsplash.com/Minku Kang)

Sebagai respons atas insiden tersebut, Air Busan melarang penyimpanan power bank di kompartemen bagasi atas. Maskapai itu menyebut kebijakan tersebut sebagai langkah preventif untuk meningkatkan keselamatan penumpang.

Selain itu, Air Busan juga menerapkan pemeriksaan tambahan terhadap seluruh bagasi kabin di pintu boarding. Hanya tas yang dipastikan tidak membawa power bank yang akan diberi tanda khusus untuk ditempatkan di bagasi atas.

Langkah ini bertujuan mempermudah identifikasi cepat jika terjadi panas berlebih atau potensi bahaya dari perangkat elektronik, sehingga kru kabin dapat segera melakukan penanganan sebelum situasi memburuk.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Natal 2025 dan Tahun Baru 2026: Mobilitas Warga Diperkirakan 8,83 Juta

15 Des 2025, 15:04 WIBNews