Tiga Polisi Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata di Dagestan Rusia

- Tiga polisi tewas dalam baku tembak dengan pria bersenjata di Dagestan, Rusia Selatan.
- Dua pria bersenjata tewas, sementara beberapa lainnya melarikan diri dengan mobil curian.
- Wilayah mayoritas Muslim Dagestan telah mengalami beberapa serangan mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tiga polisi tewas setelah sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi lalu lintas di Republik Dagestan, Rusia selatan, pada Senin (5/5/2025).
Pemimpin Dagestan, Sergei Melikov, mengatakan penembakan itu terjadi saat polisi mencoba menepikan mobil yang dikendarai pelaku. Serangan terjadi di ibu kota, Makhachkala, sekitar pukul 14:20 waktu setempat.
1. Dua pelaku tewas ditembak
Dilansir dari CNN, dua pria bersenjata tewas ditembak di lokasi kejadian, sementara beberapa lainnya berhasil melarikan diri dengan mobil curian. Pejabat setempat tidak menyebutkan berapa banyak orang yang terlibat dalam serangan itu.
“Rencana penyergapan telah diperkenalkan dan langkah-langkah sedang diambil untuk menemukan serta menangkap para penyerang,” kata polisi dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Sebanyak enam orang lainnya, termasuk dua polisi dan dua penyerang, terluka dan telah dirawat di rumah sakit. Seorang perempuan berusia 17 tahun juga termasuk di antara warga sipil yang terluka. Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan terkait peristiwa itu.
2. Dagestan alami beberapa serangan mematikan
Dagestan, wilayah yang mayoritas penduduknya Muslim, telah mengalami beberapa serangan mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada Maret 2025, pasukan keamanan Rusia membunuh empat militan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS karena diduga berencana menyerang kantor Kementerian Dalam Negeri setempat.
Pekan lalu, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) juga mengklaim telah membunuh seorang pria yang diduga merencanakan pengeboman di jaringan metro Moskow dan sebuah situs keagamaan Yahudi di wilayah ibu kota.
Pada Juni 2024, sedikitnya 20 orang tewas setelah sekelompok pria bersenjata menyerang sinagoga, gereja, dan aparat kepolisian di wilayah Dagestan, dilansir dari Al Jazeera.
3. Kemunculan kelompok afiliasi ISIS timbulkan ancaman baru
Pada Maret 2024, serangan bersenjata juga terjadi di sebuah konser di Balai Kota Crocus, Moskow, menewaskan sedikitnya 133 orang. Meskipun afiliasi ISIS di Provinsi Khorasan (ISKP) yang berbasis di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, Moskow pada saat itu menuduh Ukraina juga turut terlibat.
Rusia dan Amerika Serikat (AS) telah menyatakan kekalahan ISIS di Irak dan Suriah pada 2019. Namun, cabang-cabang kelompok tersebut, terutama ISKP, telah muncul kembali dan menimbulkan ancaman baru di Eropa, Asia Tengah, dan Timur Tengah.