Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penembakan di Gereja dan Sinagoge Dagestan Rusia, 19 Tewas

ilustrasi Penembakan (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi Penembakan (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Serangan bersenjata terjadi di gereja dan sinagoge di Dagestan, Rusia Selatan, menewaskan 19 orang termasuk petugas kepolisian dan pendeta Ortodoks.
  • Enam pelaku militan tewas dalam sergapan polisi, dengan penyerangan juga terjadi di pos polisi Kota Derbent dan ibu kota Makachkala.
  • Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, badan hukum Rusia mencurigai keterlibatan organisasi teroris internasional dari luar negeri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sekelompok orang bersenjata dilaporkan menyerang dua rumah ibadah yaitu gereja dan sinagoge di Dagestan, wilayah paling selatan Rusia pada Minggu kemarin. Kejadian ini menewaskan sekitar 19 orang, terdiri dari 15 petugas kepolisian, empat warga sipil dan satu pendeta Ortodoks.

Pemimpin Republik Dagestan Sergey Melikov mengatakan, enam pelaku yang disebutnya militan juga tewas setelah disergap petugas kepolisian.

Dilansir CNN, Senin (24/6/2024), selain menyerang gereja dan sinagoge, para penyerang juga menembaki pos polisi di Kota Derbent dan ibu kota daerah Makachkala.

1. Penyerang menggunakan pakaian hitam

Republik Dagestan di Kaukasus Utara merupakan wilayah yang didominasi mayoritas Muslim. Daerah ini memang memiliki sejarah kekerasan separatis dan militan.

Video dan foto di media sosial menunjukkan bahwa api serta kepulan asap mengepul dari sebuah sinagoge di Derbent.

Orang-orang yang menyerang terlihat menggunakan pakaian serba hitam dan menembaki mobil polisi di jalanan.

2. Belum ada kelompok yang bertanggung jawab

Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Menurut badan penegak hukum Rusia, orang-orang bersenjata yang menyerang tersebut adalah penganut organisasi teroris internasional.

“Langkah penyelidikan dan investigasi akan dilakukan, dan tentunya ada kecurigaan bahwa ini diorganisir dari luar negeri,” sebut badan penegak hukum tersebut.

Tiga hari berkabung juga telah diumumkan di Dagestan setelah insiden ini, dengan ditandai bendera negara dipasang setengah tiang.

3. Pendeta digorok lehernya

Penyerangan mengerikan ini juga menewaskan seorang pendeta Ortodoks di mana para pelaku menggorok lehernya. Ia teridentifikasi bernama Pastor Nikolay.

Saat ini pengamanan ketat dilakukan di seluruh tempat ibadah, terutama tempat ibadah minoritas Kristen dan Yahudi di wilayah tersebut.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us