Topan Man Yi Terjang Filipina, Lebih dari 500 Ribu Orang Dievakuasi

- Topan Man-yi menyebabkan banjir di Filipina utara dan jebolnya bendungan, merusak ratusan rumah.
- Lebih dari setengah juta orang dievakuasi karena Topan Man-yi setara dengan badai Kategori 5.
- Wilayah terparah mengalami pemadaman listrik total dan evakuasi akan terus dilakukan selama badai masih ada.
Jakarta, IDN Times - Banjir melanda Filipina sebelah utara dan menerjang ratusan rumah akibat jebolnya bendungan karena Topan Man-yi yang menerjang. Bendungan jebol ini mengakibatkan Sungai Cagayan dan sejumlah anak sungai lainnya ikut meluap.
Dengan kecepatan angin maksimal 185 km/jam, Topan Man-yi menghantam Pulau Catanduanes sejak Sabtu malam dan Pulau Luzon sejak kemarin sore.
Dilansir Channel News Asia, Senin (18/11/2024), badai ini adalah yang keenam kalinya menghantam Filipina dalam sebulan terakhir.
Sebelumnya, badan cuaca nasional setempat memperingatkan soal bahanya Topan Man-yi. Namun Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr menyebut bahwa badai tersebut tak berbahaya seperti yang dikhawatirkan banyak orang.
1. Setengah juta orang dievakuasi
Akibat badai ini, lebih dari setengah juta orang dievakuasi dari rumah mereka pada Sabtu kemarin. Topan Man-yi juga setara dengan badai Kategori 5 atau badai paling tinggi kekuatannya.
Setidaknya 500 ribu orang sudah dievakuasi dari Bicol, 26 ribu orang dievakuasi dari Provinsi Samar utara serta 18 ribu orang dievakuasi dari Samar Timur.
2. Warga mulai bersih-bersih
Sementara itu, warga dilaporkan mulai membersihkan area tempat tinggal mereka yang porak-poranda usai dihantam Topan Man-yi.
Badai ini juga sukses menumbangkan pohon-pohin besar, merobohkan tiang listrik hingga menhancurkan rumah-rumah yang terbuat dari kayu.
3. Tidak ada laporan korban tewas
Terkait badai super besar ini, Filipina melaporkan tidak ada warga yang tewas maupun terluka. Namun evakuasi akan terus dilanjutkan selama badai masih ada.
Pemadaman listrik total juga dilakukan di Pulau Catanduanes dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan lantaran wilayah tersebut paling parah kondisinya.