Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tornado Hancurkan Desa di Republik Ceko, 150 Orang Terluka

Wilayah Moravia, Ceko yang berbatasan dengan Slovakia hancur setelah diterjang tornado pada 24 Juni 2021. (Twitter.com/Zuzana Čaputová)
Wilayah Moravia, Ceko yang berbatasan dengan Slovakia hancur setelah diterjang tornado pada 24 Juni 2021. (Twitter.com/Zuzana Čaputová)

Praha, IDN Times - Tornado telah menerjang wilayah Republik Ceko di sepanjang perbatasan selatan pada Kamis malam (24/6/2021), yang berbatasan dengan Austria dan Slovakia. Tornado yang jarang terjadi ini telah menghancurkan beberapa desa. Akibat Tornado yang menerjang ini diperkirakan jumlah orang yang terluka mencapai 150 orang.

1. Kecepatan angin mencapai 267-322 km per jam

Ilustarsi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustarsi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir Reuters, menurut keterangan seorang ahli meteorologi di yang tampil di siaran televisi negara tersebut, mengatakan bahwa tornado, yang terjadi di kota-kota sekitar Hodonin, yang berada di wilayah Moravia, di sepanjang perbatasan dengan Austria dan 270 km tenggara dari ibu kota, Praha, mungkin telah mencapai tingkat F3-F4, dengan kecepatan angin mencapai 267-322 km per jam di tingkat terakhir.

Kecepatan tornado yang melanda Ceko pada Kamis malam merupakan yang terkuat dalam sejarah modern di wilayah negara Eropa tengah dan tornado pertama yang melanda sejak 2018.

Seorang juru bicara layanan ambulans wilayah Moravia Selatan menyampaikan bahwa jumlah korban yang terluka mencapai 150 orang. Tim penyelamat dari negara Austria dan Slovakia telah bergegas datang untuk membantu unit penyelamat Ceko dalam operasi pembersihan.

Mengutip dari DW, terkait tornado itu Menteri Dalam Negeri Ceko Jan Hamacek menyampaikan bahwa semua unit penyelamat telah dikerahkan ke wilayah Hodonin. Dia berharap bahwa tidak ada yang tewas dalam peristiwa alam ini. Hamacek dilaporkan telah tiba di wilayah yang terkena tornado dan telah mengumumkan keadaan darurat.

2. Desa-desa hancur setelah dilanda tornado

Dilansir Reuters,  berdasarkan foto-foto dan video yang beredar di media sosial dan situs berita menunjukkan rumah-rumah dan beberapa gereja setelah diterjang tornado, mengalami atap yang hancur, jendela telah pecah, dan pohon tumbang serta mobil yang hancur di sepanjang jalan setelah tornado melanda.

Tornado yang melanda sekitar tujuh desa itu mengalami kerusakan besar-besaran. Seorang pejabat dari satu wilayah desa Hrusky, mengatakan setengah dari wilayah itu telah rata dengan tanah.  Nama Wilayah lainnya yang diketahui terkena tornado adalah Breclav dan Luzice. Hujan es dilaporkan turun di beberapa daerah yang menjadi sasaran badai.

Tornado juga melanda provinsi Malopolska di Polandia selatan pada hari Kamis, menurut laporan DW

3. Tornado di Eropa lebih sering terjadi desa

Ilustrasi Angin Topan (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Angin Topan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir BBC, tornado sering terjadi di Eropa, yang diperkirakan beberapa ratus mendarat di seluruh benua setiap tahun. Namun, perkiraan yang tepat bervariasi, dan beberapa hampir pasti tidak dilaporkan karena terjadi di daerah pedesaan yang jarang penduduknya.

Setiap benua telah melaporkan adanya tornado, kecuali wilayah Antartika, tapi secara teori hal itu mungkin terjadi di wilayah tersebut. Sedangkan negara yang paling sering dilanda tornado dengan rata-rata lebih dari 1.000 per tahun adalah AS. Negara ini juga mencatat lebih banyak angin puting beliung paling kejam daripada di tempat lain di dunia.

Wilayah AS yang memiliki lanskap pegunungannya dan kedekatannya dengan Teluk Meksiko yang hangat dan lembab memberikan kondisi yang sempurna untuk terbentuknya badai supercell yang ganas, yang merupakan angin kecang yang melahirkan tornado.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us