Trump Marah Lukisan Wajahnya di Gedung Capitol Colorado Paling Jelek

- Presiden AS Donald Trump mengkritik lukisan wajahnya di Gedung Capitol Colorado yang menurutnya sangat jelek.
- Lukisan tersebut dicopot setelah permintaan Trump dan kritik terhadap Gubernur Colorado Jared Polis.
- Kritik Trump memicu tanggapan di media sosial dan banyak orang berfoto dengan lukisan sebelum dicopot.
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik lukisan potretnya yang dipajang di Gedung Capitol Colorado. Trump menilai lukisan tersebut adalah gambaran terburuk dirinya dan meminta agar segera dicopot.
Melalui platform Truth Social pada Minggu (23/3/2025), Trump menuduh lukisannya sengaja dibuat tidak mirip. Lukisan yang menjadi perdebatan tersebut akhirnya dicopot pada Senin (24/3/2025) atas permintaan dari pemimpin Republik di badan legislatif Colorado.
Ironisnya, lukisan yang dikritik Trump ternyata dibuat berkat penggalangan dana yang dilakukan oleh kelompok Republik pada 2019. Trump sempat menyalahkan Gubernur Colorado Jared Polis, seorang Demokrat, padahal gubernur tersebut tidak terkait dengan pembuatan lukisan.
"Tidak ada yang suka foto atau lukisan buruk tentang dirinya, tapi yang ada di Colorado, di Gedung Capitol, yang dipasang oleh Gubernur, bersama semua Presiden lainnya, sengaja dibuat tidak mirip sampai tingkat yang bahkan mungkin belum pernah saya lihat sebelumnya," tulis Trump, dikutip dari NYT.
1. Trump bandingkan dengan lukisan Obama yang lebih bagus
Trump membandingkan lukisannya dengan potret mantan Presiden AS Barack Obama yang juga dibuat oleh seniman yang sama. Menurut Trump, lukisan Obama terlihat bagus sementara lukisannya adalah yang paling buruk.
Dalam unggahannya, Trump juga menyerang Gubernur Colorado Jared Polis dengan menyebutnya sangat lemah dalam menangani kejahatan. Trump juga menuduh seniman tersebut kehilangan bakatnya seiring bertambahnya usia. Tidak puas dengan kritik saja, Trump juga membagikan dua foto dirinya yang menurutnya lebih cocok sebagai potret resmi.
Komite eksekutif dari dewan legislatif Colorado mengeluarkan perintah bipartisan pada Senin (24/3/2025) sore agar lukisan tersebut segera dicopot. Senator Paul Lundeen, pemimpin minoritas Senat dari Partai Republik, meminta lukisan Trump dicopot dan diganti dengan potret yang lebih sesuai dengan penampilan terkininya.
Juru bicara Demokrat di Colorado, Jarrett Freedman, memberikan tanggapannya terkait pencopotan tersebut.
"Jika Partai Republik ingin menghabiskan waktu dan uang untuk menentukan potret Trump mana yang dipajang di Capitol, itu terserah mereka. Kami lebih baik fokus menjaga keamanan warga Colorado dan mengurangi biaya, bukan malah mengurusi penggantian potret," ujarnya, dilansir NBC News.
2. Lukisan ternyata pesanan Partai Republik
Lukisan karya Sarah Boardman ini dipasang di Gedung Capitol Colorado pada 2019 setelah sebelumnya terjadi perdebatan. Sebelum lukisan Trump dipasang, seorang aktivis politik liberal pernah menempatkan potret besar Vladimir Putin di ruang kosong yang seharusnya diisi foto Trump. Lukisan itu segera disingkirkan oleh staf Capitol, dilansir BBC.
Kejadian tersebut mendorong Senator Republik Kevin Grantham menggalang dana hampir 10 ribu dolar AS (sekitar Rp165 juta) untuk membiayai pembuatan dan pemasangan lukisan Trump. Berbeda dengan tuduhan Trump, lukisan tersebut sama sekali tidak terkait dengan Gubernur Polis.
Sarah Boardman memenangkan kompetisi untuk melukis potret Obama dan Trump yang dipajang di Gedung Capitol Colorado. Boardman menyatakan dirinya merasa terhormat ditugaskan untuk melukis potret Trump.
Ketika lukisan tersebut diresmikan pada 2019, Boardman mengatakan bahwa ia berusaha untuk membuat lukisan tampak tidak bersifat politis. Boardman juga melukis potret para tokoh ternama lainnya, termasuk mantan Presiden AS George W. Bush.
3. Trump dinilai terlalu sensitif

Kritik Trump terhadap lukisannya memicu berbagai tanggapan di media sosial. Komentator liberal dan anti-Trump menanggapi reaksi presiden dengan sindiran. Sam Stein dari MSNBC menulis di platform X bahwa ia benar-benar geli melihat Trump begitu kesal dengan potretnya.
Mantan pengacara Republik Ron Filipkowski menyebut Trump sebagai orang yang paling rapuh dan sensitif dalam sejarah. Akun media sosial lain bernama Republicans Against Trump juga membagikan unggahan Trump sambil menyebutnya sebagai bayi yang manja dan tidak percaya diri.
Pernyataan Trump memicu banyak orang mengunjungi Capitol untuk berfoto dengan lukisan sebelum dicopot.
"Jujur dia terlihat sedikit gemuk di lukisan ini," kata Aaron Howe, pengunjung dari Wyoming.
Juru bicara Gubernur Polis, Shelby Wieman, telah menyampaikan tanggapan resmi terkait kritik Trump.
"Gubernur sangat kaget melihat Presiden Amerika Serikat ternyata memperhatikan dan mengikuti perkembangan seni di gedung Capitol Colorado. Kami senang Presiden dan banyak orang tertarik dengan gedung Capitol kami, dan kami selalu berusaha meningkatkan pengalaman pengunjung yang datang ke gedung ini," jelasnya.