Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Cabut Kewarganegaraan Pejabat Era Presiden Yanukovych

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy resmi mencabut beberapa politikus yang menjabat pada masa kepemimpinan eks Presiden Viktor Yanukovych pada Sabtu (4/2/2023). Pasalnya, eks politikus itu dianggap berkhianat dan memegang status warga negara Rusia. 

Sebulan lalu, Zelenskyy sudah mencabut kewarganegaraan empat politikus pro-Rusia di Ukraina, termasuk Viktor Medvedchuk. Keempat politikus Ukraina dari Partai Opposition Platform, For Life itu dianggap berkhianat kepada negara karena bersekongkol dengan Rusia. 

1. Upaya membersihkan negara dari pengaruh Rusia

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)

Zelenskyy menyebut bahwa keputusannya dalam mencabut status kewarganegaraan sejumlah politikus tersohor ini untuk membersihkan negaranya dari pengaruh Rusia. 

"Hari ini, saya menandatangani dokumen penting untuk melangkah ke depan melindungi dan membersihkan negara kita dari politikus negara yang justru memihak negara agresor," tutur Zelenskyy dalam sebuah video, dikutip Reuters.

Dalam keterangannya, Zelenskyy tidak menyebutkan siapa saja politikus yang masuk dalam pencabutan kewarganegaraan ini. Namun, ia menegaskan bahwa para politikus tersebut memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Rusia. 

Sebelumnya, Zelenskyy sudah mengumumkan undang-undang yang menghukum warga Ukraina yang kedapatan memiliki kewarganegaraan Rusia. Ia menambahkan bahwa keputusan ini untuk menyinkronkan Badan Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan. 

2. Pejabat era Yanukovych masuk dalam daftar sanksi

Kemudian, Kepala Partai Servant of the People, David Arakhamia mengonfirmasi kebenaran dari pernyataan Zelenskyy. Ia pun mengumumkan politikus yang dicabut status kewarganegaraannya di Ukraina adalah sosok yang menjabat di era Yanukovych. 

"Zelenskyy sudah menarik kewarganegaraan politikus Ukraina yang berkhianat selama kepemimpinan rezim Yanukovych. Beberapa di antaranya adalah Andrii Kliuiev, Dmytro Tabachnyk, Oleksandr Klymenko, Vitalii Zakharchenko, Oleksandr Yakymenko, dan lainnya," papar Arakhamia, dilansir Ukrainska Pravda.

Politikus tersebut diketahui menduduki jabatan penting dalam kementerian dan institusi di Ukraina. Selain itu, seorang Dewan Kota Odessa dari Partai Opposition Platform – For Life, Viktor Baranskyy juga masuk dalam daftar tersebut. 

3. Ukraina akan sita aset milik pejabat era Yanukovych

ilustrasi bendera Ukraina (pexels.com/anastasia-ilina-makarova)

Melanjutkan keterangannya, Arakhamia menegaskan bahwa pihaknya akan mengupayakan penyitaan properti milik mantan pejabat pada masa kepemimpinan Yanukovych. Properti tersebut akan disita untuk kepentingan negara. 

"Langkah selanjutnya, kita akan memberlakukan sanksi kepada mereka, membekukannya, dan menyita semua properti mereka, hak korporasi, dan semua aset yang mereka miliki untuk kepentingan negara," tutur Arakhamia, dilansir Ukrinform.

Di sisi lain, Zelenskyy mengatakan bahwa situasi tentara Ukraina di garis depan semakin sulit. Ini disebutkan terkait serangan ofensif Rusia di Bakhmut, Vuhledar, dan Lyman. 

"Sekarang sudah waktunya. Waktunya ketika agresor mendobrak terus menerus pertahanan kami. Sekarang situasi sangat sulit di Bakhmut, Vuhledar, dan Lyman. Sekarang, tentara kita yang tangguh menentukan segalanya dan menjamin kemenangan kita," terangnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us