Ukraina Diserang Rusia, Zelenskyy Minta G7 Gelar Pertemuan Darurat

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, meminta kelompok G7 segera menggelar pertemuan darurat, membahas serangan Rusia yang baru terjadi.
Setidaknya, sebanyak 83 rudal Rusia menghantam delapan wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv dan menewaskan 11 orang. Selain itu, sebanyak 64 orang juga terluka.
1. Zelenskyy langsung melapor ke Jerman
Dilansir dari BBC, Senin (10/10/2022), Zelenskyy langsung menghubungi Kanselir Jerman, Olaf Scholz, untuk meminta G7 menggelar pertemuan membahas serangan Rusia ini.
“Kanselir Jerman setuju. Pidato saya dijadwalkan di mana saya akan menceritakan tentang serangan teroris oleh Rusia,” kata Zelenskyy.
“Kami juga akan membahas masalah sanksi dan tekanan ke Rusia, dan bantuan dalam memulihkan infrastruktur Ukraina yang rusak,” lanjut dia.
2. Ibu kota Kyiv mencekam usai dihantam rudal Rusia

Sementara itu, dua ledakan dilaporkan terdengar cukup keras di ibu kota Kyiv. Sirene serangan udara bahkan berbunyi cukup lama.
Wali Kota Kyiv, Vitaliy Klitschko, meminta warga agar terus mengikuti perkembangan dari pemerintah kota, dan menyimpan bahan makanan serta air minum.
Beberapa wilayah Ukraina yang juga disasar rudal Moskow seperti Lviv, Poltava, Sumy, dan Ternopil, dilaporkan gelap gulita tanpa listrik.
Ukraina juga meminta warga untuk mengurangi pemakaian listrik antara pukul 17.00 hingga 20.00, guna membantu penghematan sementara.
3. Serangan Rusia diklaim sebagai balasan atas ledakan jembatan Krimea

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan serangan tersebut merupakan tanggapan Rusia atas ledakan jembatan di Krimea. Rusia menuding Ukraina sebagai dalang ledakan jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Krimea.
Putin menyebut pasukan Moskow menyerang Ukraina dengan senjata presisi jarak jauh dari darat, laut, dan udara, untuk menargetkan beberapa infrastruktur energi Ukraina dan komando militernya.