Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Rekrut Dua Ribu Tentara Kolombia untuk Lawan Rusia

Bendera Ukraina. (unsplash.com/marta_mars)
Bendera Ukraina. (unsplash.com/marta_mars)
Intinya sih...
  • Warga Kolombia menjadi tentara Ukraina karena gaji tinggi, sekitar 3000 euro (Rp57 juta) per bulan.
  • Sukarelawan asing dapat memutus kontrak kapan pun jika tidak bersedia lagi diterjunkan di garis depan.
  • Petro minta warga Kolombia pulang dari Ukraina.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ukraina merekrut sekitar 2 ribu warga Kolombia sebagai tentara kontrak. Keputusan ini untuk menambah pasukan dalam melawan invasi skala besar Rusia ke negaranya sejak Februari 2022. 

“Banyak warga Kolombia dan tentara asing yang tidak memiliki pengalaman militer. Namun, terdapat dari mereka yang pernah menjadi pasukan khusus atau polisi di Kolombia,” terangnya, dikutip dari TVP World, pada Rabu (5/11/2025).

Selain memobilisasi warga laki-laki berusia di atas 25 tahun, Ukraina sudah merekrut dan membentuk pasukan sukarelawan asing. Sebanyak 40 persen dari pasukan asing Ukraina berasal dari Amerika Selatan. 

1. Pasukan asing mendapatkan gaji Rp57 juta per bulan

Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)
Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)

Banyaknya warga Kolombia yang bersedia menjadi tentara Ukraina karena mendapatkan tawaran gaji tinggi. Mereka mendapatkan sekitar 3000 euro (Rp57 juta) per bulan yang lebih tinggi dibandingkan gaji tentara di Kolombia. 

Selain itu, sukarelawan asing mendapatkan kelebihan untuk dapat memutus kontrak kapan pun jika tidak bersedia lagi diterjunkan di garis depan. Sedangkan warga Ukraina tetap harus menjalani sesuai kontrak. 

“Beberapa warga asing, termasuk dari Kolombia keluar setelah pertama kali diterjunkan ke garis depan. Namun, ini sangat jarang. Mayoritas dari pasukan kami menyelesaikan misinya dan sangat sukses,” tuturnya. 

2. Petro minta warga Kolombia pulang dari Ukraina

Presiden Kolombia, Gustavo Petro. (Fotografía oficial de la Presidencia de Colombia, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Kolombia, Gustavo Petro. (Fotografía oficial de la Presidencia de Colombia, Public domain, via Wikimedia Commons)

Pada awal Oktober, Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengecam perlakuan buruk dan rasisme kepada tentara bayaran asal Kolombia di Ukraina. Ia meminta agar warga Kolombia sebaiknya pulang. 

“Warga Ukraina memperlakukan warga Kolombia sebagai ras inferior. Saya minta seluruh tentara bayaran Kolombia yang diperlakukan buruk dan dijadikan umpan perang kembali ke negaranya sesegera mungkin,” ungkapnya, dikutip dari Colombia Reports.. 

Pernyataan ini didasarkan pada komplain dari sejumlah warga Kolombia yang ditahan Ukraina. Mereka disebut tidak diperbolehkan meninggalkan Ukraina setelah meminta mundur sebagai tentara bayaran. 

3. Ratusan relawan militer Kolombia tewas di Ukraina

Pada Agustus, seorang tentara Kolombia tewas di Ukraina imbas serangan drone Rusia. Pria bernama Jose Vaquiro Arroyave itu sudah diterjunkan ke Donetsk untuk melawan pasukan Rusia dan bergabung dengan militer Ukraina sejak Juni 2025. 

Dilansir Latin America Reports, sejak dimulainya perang pada 2022, sudah ada sekitar 450-500 sukarelawan militer asal Kolombia yang tewas. Menurut Legion Internasional Ukraina (ILDU) tentara yang tewas, termasuk tentara asing akan mendapatkan kompensasi sebesar 15 juta hryvnia (Rp5,9 miliar). 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Gudang Limbah di Bekasi Terbakar, Diduga karena Korsleting Listrik

07 Nov 2025, 18:46 WIBNews