Trump Minta Xi Jinping Bujuk Putin untuk Akhiri Perang Ukraina

- Trump akan tur ke Asia demi dorong perdamaian
- Trump kecewa dengan respons Putin
- AS jatuhkan sanksi berat demi tekan Rusia
Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, percaya Presiden China, Xi Jinping, punya pengaruh besar terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengakhiri perang di Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari 2022.
“Saya pikir dia bisa memiliki pengaruh besar terhadap Putin… Dan kami pasti akan membicarakan Rusia-Ukraina,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, menjelang pertemuannya dengan Xi di Korea Selatan minggu depan, dikutip dari Anadolu Agency.
Trump menuturkan hubungannya dengan Xi berjalan sangat baik dan pertemuan mereka di Korea Selatan akan berlangsung cukup lama.
“Di Korea Selatan, saya akan bertemu dengan Presiden Xi dari China. Kami bisa menyelesaikan banyak pertanyaan, keraguan, dan aset besar kami bersama,” ujarnya.
1. Trump akan tur ke Asia demi dorong perdamaian

Trump akan melakukan tur ke Asia, mencakup Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, untuk membahas isu-isu global termasuk perang di Ukraina. Ia optimistis posisi China sebagai kekuatan besar dunia bisa membantu mendorong perdamaian di kawasan tersebut.
Menurut Trump, Xi punya reputasi kuat dan dihormati di dunia internasional.
“Lihat, dia adalah orang yang dihormati. Dia adalah pemimpin yang sangat kuat, negara yang sangat besar,” kata Trump, menegaskan bahwa diplomasi pribadi dengan Xi menjadi kunci strateginya dalam menyelesaikan krisis Ukraina.
2. Trump kecewa dengan respons Putin

Trump mengaku frustrasi karena pembicaraannya dengan Putin belum menghasilkan kemajuan berarti untuk mengakhiri perang di Ukraina.
“Setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, saya memiliki percakapan yang baik, dan kemudian mereka tidak pergi ke mana pun,” ungkapnya kepada wartawan, dikutip dari Economic Times.
Selain itu, Trump memutuskan membatalkan pertemuan dengan Putin di Hungaria karena menilai pertemuan itu tidak akan membawa hasil konkret. Ia menegaskan tak ingin membuang waktu dengan pertemuan yang sia-sia dan memilih menunggu langkah nyata dari Rusia untuk menghentikan pertempuran di garis depan.
3. AS jatuhkan sanksi berat demi tekan Rusia

Pemerintah AS menjatuhkan sanksi baru terhadap dua raksasa minyak Rusia, Rosneft dan Lukoil, guna memangkas sumber dana Kremlin untuk perang di Ukraina.
“Sekarang adalah waktu untuk menghentikan pembunuhan dan melakukan gencatan senjata segera,” kata Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dikutip dari Frist Post.
Bessent menilai langkah itu sebagai bagian dari upaya Trump menekan Rusia agar mau menghentikan perang.
“Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin,” ujarnya.



















